KOMPAS.com - Sudah berapa cara melangsingkan badan yang kamu jalani? Apakah cara yang kamu lakukan benar-benar efektif untuk menurunkan berat badan?
Saat ini, ada banyak metode yang digadang-gadang ampuh untuk menurunkan berat badan, mulai dari mengonsumsi suplemen hingga menahan rasa lapar dalam jangka waktu tertentu.
Meski demikian, sebagian besar dari cara tersebut tidak didukung oleh bukti medis sehingga tidak jarang hanya sekedar membuat kita kelaparan.
Pertama-tama, perlu diingat bahwa prinsip menurunkan berat badan yang utama adalah menjaga asupan kalori. Jumlah kalori yang masuk dari makanan dan minuman harus lebih sedikit dibanding total kalori yang kita bakar.
Meski demikian, apapun cara melangsingkan badan yang kamu pilih, pastikan tidak memangkas terlalu banyak kalori yang masuk sekaligus.
Hal ini hanya akan membuat kamu langsing karena kurang gizi serta merusak metabolisme tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: Pakar Nutrisi Ungkap 9 Penyebab Gagal Langsing, Mau Tahu?
Berat badan harus turun secara bertahap. Idealnya, berat badan hanya turun maksimal 1 kg per minggu dengan catatan kamu juga tidak mengonsumsi obat pelangsing yang menjanjikan penurunan berat badan dengan cepat.
Menurut Akademi Nutrisi dan Diet Amerika Serikat, penurunan badan yang terlalu drastis membuat kita kehilangan massa otot, tulang, dan air di dalam tubuh, bukan lemak.
Penurunan berat badan yang terlalu drastis juga akan membuat berat badan kembali naik dengan drastis juga.
Setelah memahami aturan di atas, berikut cara melangsingkan badan secara alami yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan.
Hindari konsumsi gula dan makanan yang mengandung tepung
Kita pun tidak akan membebani tubuh untuk membakar kalori lebih banyak agar menjadi langsing.
Fungsi lain dari menghindari kedua zat ini adalah demi menurunkan level insulin. Kelebihan insulin dapat membuat ginjal rajin membuang sodium dan air ke tubuh sehingga kit terlihat gemuk karena kebanyakan air.
Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh Saat Kita Berhenti Mengonsumsi Gula
Konsumsi protein