Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Terlalu Sering Minum Obat Bisa Bikin Sakit Kepala Memburuk

Kompas.com - 24/11/2019, 18:48 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Sakit kepala yang terus-menerus kambuh, meskipun telah minum obat berlebihan untuk meringankan rasa sakitnya disebut sakit kepala rebound atau sakit kepala karena penggunaan obat berlebihan.

Obat analgesik adalah obat pereda nyeri yang sering dikonsumsi untuk mengurangi sakit kepala. Di antaranya termasuk parasetamol, obat antiinflamasi nonsteroid dan opioid.

Menyalahgunakan obat, menggunakannya secara berlebihan dan meminumnya untuk jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan rasa sakit yang melemahkan, yang memengaruhi tingkat produktivitas.

Diagnosis dapat dibuat jika seseorang menderita sakit kepala selama lebih dari 15 hari dalam sebulan selama minimal tiga bulan, sebagai akibat dari mengonsumsi obat anti-migrain secara berlebihan.

Baca juga: Sakit Kepala atau Doyan Tidur? Hati-hati, Mungkin Kamu Sedang Depresi

Sakit kepala rebound seringkali disertai dengan mual, sensitivitas cahaya dan suara, insomnia dan sembelit.

Wanita lebih sering terkena kondisi ini daripada pria. Ini juga lazim di antara orang-orang dengan depresi dan kecemasan, serta orang-orang dengan kondisi nyeri kronis lainnya.

Menurut sebuah artikel baru-baru ini di Harvard Health Publishing, ada beberapa obat yang menyebabkan sakit kepala berulang.

Di antaranya, pengobatan yang dibuat dengan kombinasi obat termasuk butalbital dapat meningkatkan sakit kepala dari yang episodik menjadi kronis.

Sedangkan ibuprofen dan acetaminophen adalah obat bebas yang biasanya dikonsumsi untuk mengatasi migrain yang berkepanjangan hingga 15 hari. Kombinasi dengan triptan, sumatriptan, dan opioid juga digunakan.

Baca juga: Benarkah Minum Air Bisa Redakan Sakit Kepala?

 

Bagaimana Mengakhiri Sakit Kepala yang Dipicu Analgesik

Perlahan-lahan hentikan minum obat, meskipun mungkin sulit pada awalnya karena bisa memperburuk sakit kepala. Namun, seiring waktu, sakit kepala mereda dengan penurunan obat secara bertahap.

Menyimpan buku harian dan mendokumentasikan gejala-gejala yang berhubungan dengan sakit kepala, dan membagikannya dengan dokter dapat membantu mengatasi masalah kesehatanmu.

Juga, menghindari pemicu seperti kafein, dehidrasi, rasa lapar, kurang tidur, dan paparan teknologi yang dapat memicu munculnya gejala.

Baca juga: Mengatasi Sakit Kepala Saat Olahraga

Obat-obatan tertentu dapat dihentikan sekaligus, sementara ada obat lain yang lebih baik jika dikurangi secara bertahap.

Untuk beberapa orang yang menggunakan obat yang dikombinasikan dengan butalbital di dalamnya, obat ini dapat menyebabkan kejang, dan oleh karena itu mereka mungkin memerlukan bantuan seorang praktisi kesehatan dalam pengaturan klinis.

Gejala yang terjadi setelah minum obat dengan butalbital biasanya adalah lekas marah, diare, mual dan kecemasan, terutama ketika butalbital dicampur dengan opioid.

Oleh karena itu, yang terbaik adalah menghindari pengobatan dan belajar untuk mengatasi sakit kepala dengan cara yang lebih natural.

Penting juga untuk memberi tahu dokter jika obat sakit kepala perlu diminum lebih dari dua hari dalam seminggu.

Batasi asupan menjadi kurang dari 10 hari sebulan jika diperlukan. Jika merasa sakit kepala bertahan lebih dari empat hari, hubungi dokter dan segera memeriksanya.

Baca juga: 10 Cara Meredakan Sakit Kepala dengan Segera

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com