Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Veronica Tan dan Cerita Drama Musikal di Rumah Susun...

Kompas.com - 25/11/2019, 10:39 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Dengan mengenakan pakaian kasual warna gelap, Veronica Tan berjalan mendekati gerai dari merek fesyen lokal se.Indonesia.

Langkah perempuan itu mengundang tatapan mata dari banyak orang di sekitarnya.

Beberapa detik kemudian, para pengunjung Poppind Bazaar di PVJ Bandung, Minggu (24/11/2019) sore, yang berada di sekitar Veronica kompak mendekat.

Mereka lalu berebut untuk berfoto, hingga rela antre untuk bisa mengabadikan momen pertemuan dengan  ibu dari Nicholas Sean ini.

Sean adallah pemilik se.Indonesia yang juga anaknya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca juga: Nama Besar Ahok di Balik Sukses Brand Fesyen se.Indonesia...

Setelah menyapa para customer se.Indonesia, ia pun berbagi cerita tentang kesibukannya kepada Kompas.com.

“Kemarin baru selesai menggelar operet 'Aku Anak Rusun' yang kedua. Operet pertama dibuat tahun 2017, yang kedua tahun 2019,” ujar Veronica.

Operet tersebut sukses digelar dengan jumlah penonton mencapai 2.500 orang. Ke depan, kata dia, operet ini akan menjadi agenda dua tahunan digelar di rusun berbeda.

Vero juga mengatakan, ada banyak alasan ia membuat operet. Salah satunya, ia suka anak anak dan ingin anak Indonesia tumbuh dengan baik dan memiliki mimpi.

Anak-anak, menurut Vero, sangat polos. Usia mereka masih gampang diarahkan untuk kegiatan-kegiatan positif.

Karena itulah, ia ingin membangun karakter anak-anak ini sejak muda. Caranya dengan melibatkan mereka dalam drama musikal dengan proses latihan cukup panjang, 3-4 bulan.

“Kenapa ambil musikal? Agar lebih gampang dalam membangun karakter building mereka."

Baca juga: Kaus Bertandatangan Veronica Tan dan Anak Ahok Terjual Rp 4,1 Juta

"Melalui cerita dan musik, mereka berlatih disiplin, kebersamaan, saling membantu, dan mendukung dalam kerja tim,” tutur dia.

Sebab, dalam drama musical, semua anak saling berkaitan. Tidak akan ada yang unggul seorang diri, semuanya saling bekerjasama untuk menyukseskan pergelaran.

Seiring berjalannya waktu, perubahan positif pun terlihat. Anak-anak mampu menangkap apa yang baik dan buruk dari cerita.

Ketika ditanya, kata Vero, mereka akan memilih sosok baik dibanding sosok jahat dalam karakter. Mereka tidak ingin memiliki hati yang jahat dan menyakiti orang lain.

“Tanpa kita mengajarkan hal baik dan buruk secara langsung, mereka melihat dan memahami nilai kehidupan."

"Itulah mengapa, yang terpenting dari operet ini adalah proses latihan 3-4 bulan itu,” cetus Vero.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by veronica__tan (@veronica__tan_) on Nov 24, 2019 at 4:51am PST

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com