Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Rahasia Mengasuh Anak agar Sukses di Kemudian Hari

Kompas.com - 29/11/2019, 16:32 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Time

KOMPAS.com - Cara kita membesarkan anak memengaruhi kesukesan anak di kemudian hari.

Seorang ibu bernama Esther Wojcicki yang berhasil membesarkan dua orang CEO dan satu orang professor yakni Janet Wojcicki seorang professor di UCSF, Susan Wojcicki CEO dari YouTube, dan Anne Wojcicki, co-founder dan CEO dari 23andMe, membagi kiatnya.

Berikut adalah empat rahasia Esther membesarkan ketiga anaknya.

1.Kepercayaan

Kita berada dalam krisis kepercayaan di seluruh dunia. Orangtua yang takut lantas membuat anak-anak kita juga takut menjadi diri mereka sendiri, mengambil risiko, untuk melawan ketidakadilan. Kepercayaan harus dimulai dari kita.

Ketika kamu yakin akan pilihan yang dibuat sebagai orangtua, kamu dapat memercayai anak-anak untuk mengambil langkah penting dan perlu menuju pemberdayaan dan kemandirian.

2.Menghormati

Rasa hormat paling fundamental yang dapat kita tunjukkan kepada anak-anak adalah terhadap kemandirian dan individualitas mereka.

Setiap anak memiliki hadiah, dan merupakan hadiah bagi dunia, dan merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk memelihara hadiah itu, apa pun itu.

Ini adalah kebalikan dari memberi tahu anak-anak tentang harus menjadi apa saat besar nanti, profesi apa yang harus dipilih, seperti apa kehidupan mereka seharusnya, hal ini mampu mendukung si kecil ketika mereka mengidentifikasi dan mengejar tujuan mereka sendiri.

Baca juga: Mengasuh Anak Tanpa Berteriak

 

3.Kebebasan

Kemandirian bergantung pada fondasi kepercayaan dan rasa menghargai yang kuat. Anak-anak yang belajar mengendalikan diri dan tanggung jawab di awal kehidupan, jauh lebih siap untuk menghadapi tantangan kedewasaan, dan juga memiliki keterampilan untuk berinovasi dan berpikir kreatif.

Anak-anak yang benar-benar mandiri mampu menghadapi kesulitan, kemunduran, dan kebosanan, semua aspek kehidupan yang tak terhindarkan. Mereka merasa memegang kendali, bahkan ketika hal-hal di sekitar mereka dalam kekacauan.

4.Kolaborasi

Kolaborasi berarti bekerja bersama sebagai keluarga, di ruang kelas atau di tempat kerja. Bagi orangtua, itu berarti mendorong anak-anak untuk berkontribusi dalam diskusi, keputusan, dan bahkan disiplin.

Pada abad ke-20, ketika mengikuti aturan adalah salah satu keterampilan yang paling penting, orangtua memegang kendali penuh.

Namun pada abad ke-21, mendikte tidak lagi berfungsi. Kita seharusnya tidak memberi tahu anak-anak tentang apa yang harus dilakukan, tetapi meminta ide-ide mereka dan bekerja sama untuk menemukan solusi.

Baca juga: Ini Cara Raffi Ahmad dan Nagita Mengasuh Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com