Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2019, 19:17 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Katarak umum terjadi pada orang berusia di atas 55 tahun.

Namun, tak sedikit pula yang sudah menderita katarak sejak berusia sekitar 40 tahun, salah satunya akibat mata yang sering terpapar sinar ultraviolet (UV).

Kendati demikian, katarak juga bisa diderita oleh bayi baru lahir. Fakta ini diungkapkan dr. Rien Widyasari, Sp.M, Dokter Mata di KMN Eye Care.

Rien mengatakan, katarak pada bayi terjadi karena kongenital atau bawaan dari lahir. Biasanya, katarak sudah ada begitu bayi dilahirkan ke dunia.

Baca juga: Tak Hanya Lansia, Katarak Juga Hantui Penduduk Usia Produktif

“Biasanya saat hamil ibunya menderita sakit, jadi pada saat pembentukan lensa dia terinfeksi, contohnya misalnya terserang rubella atau campak pada ibu."

Begitu kata Rien dalam seminar "Katarak Bisa Mengancam Anak, Bagaimana Mengatasi Katarak dan Mencegahnya".

Seminar tersebut digelar dalam rangka menyambut ulang tahun ke-15 KMN Eye Care di Swiss Bellin Hotel, Jakarta Kamis (28/11/2019) kemarin.

Ciri-ciri dan penanganan

Lebih jauh diterangkan, katarak pada bayi biasanya dengan mudah bisa diketahui.

Pada bayi yang lahir dengan katarak, di bagian mata, tepatnya pada pupil, akan terlihat titik putih mengkilat seperti mata kucing.

Katarak membuat penglihatan berkabut. Jika tidak segera ditangani, lama-kelamaan bisa menyebabkan kebutaan.

Kondisi semacam ini akan lebih baik jika diindentifikasi sejak dini. Sebab, bayi masih mengalami proses tumbuh kembang.

Jadi, jika terdapat tanda-tanda tersebut, segera periksa mata bayi pada dokter yang tepat.

“Kalau memang nanti katarak, biasanya kita akan berusaha secepat mungkin untuk diangkat karena kan anak itu penglihatan adalah belajar."

"Di bawah dua bulan itu kita sebenarnya sudah harus diangkat," kata Rien.

Baca juga: Cegah Katarak, Lindungi Mata dari Sinar Ultraviolet

Sayangnya, satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan katarak pada bayi adalah dengan melakukan operasi pengangkatan katarak.

Hal ini akan aman dilakukan jika disertai persiapan yang matang dan pemeriksaan menyeluruh sebelum tindakan operasi dilakukan.

"Tapi kita harus lihat kondisi anak juga, misalnya beratnya cukup enggak untuk kita operasi,” kata Rien.

“Pada anak terutama, harus segera mungkin sih selama dia sudah oke kondisi fisiknya kita angkat," ujar dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com