KOMPAS.com - Istri pasti selalu mencari cara untuk dapat memuaskan suaminya, mulai dari mempercantik diri sampai menjaga kesehatan organ intim.
Para wanita mungkin pernah mendengarkan mengenai vagina yang bisa longgar yang dianggap dapat mengurangi kepuasaan saat behubungan seksual dengan pasangannya.
Akan tetapi, apakah fenomena ‘vagina longgar’ adalah sesuatu yang benar adanya dan apakah memang ada cara merapatkan vagina yang longgar? Penasaran dengan jawabannya?
Apakah cara merapatkan vagina perlu diterapkan?
Cara merapatkan vagina dicari-cari oleh para wanita yang menganggap bahwa dirinya memiliki vagina yang ‘longgar’. Faktanya, vagina adalah organ yang sangat elastis karenanya para wanita tidak perlu khawatir bahwa organ intimnya akan melonggar.
Organ intim wanita memang bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu, tetapi hal tersebut tidak berarti vagina akan kehilangan elastisitasnya. Oleh karenanya, kamu tidak perlu mencari tahu cara merapatkan vagina.
Salah satu mitos lain seputar vagina ‘longgar’ yang sering dipercayai oleh masyarakat adalah bahwa sering berhubungan seksual atau berhubungan intim dengan banyak orang bisa membuat vagina menjadi ‘longgar’.
Faktanya, organ intim wanita tidak akan menjadi longgar hanya karena sering berhubungan seksual.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa faktor bisa berkontribusi dalam membuat vagina menjadi sedikit berkurang elastisitasnya. Usia dan melahirkan anak adalah dua faktor yang mempengaruhi elastisitas vagina.
Akan tetapi tidak berarti vagina akan menjadi tidak elastis sepenuhnya. Para wanita tidak perlu khawatir karena hal tersebut adalah hal yang normal dan terjadi secara alamiah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.