Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2019, 11:41 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Di situs Brompton.it harga sepeda ini dibanderol 1.980 Euro, atau kira-kira Rp 30,8 juta termasuk pajak.

Nah, bagaimana dengan Indonesia?

Seorang narasumber Kompas.com yang bekerja di Roma, Italia, mengaku kesulitan mendapatkan Brompton Explore ini.

"Jumlahnya terbatas banget. Kata tokonya, di seluruh Eropa hanya dapat 500 unit, dan udah sold out," ujar dia dalam perbincangan bulan lalu.

Uniknya, pasokan sepeda Explore di Indonesia kian terasa deras. Toko-toko online yang sudah lama terpercaya sebagai pemasok sepeda ini, tak segan menggelar pre-order.

Baca juga: Ini Penampakan Harley Davidson dan Brompton Ilegal di Pesawat Garuda

Bahkan, tak jarang juga pedagangyang sudah menyediakan stok, dengan mematok harga antara Rp 49 juta-60an juta, untuk satu unitnya.

Salah satu pesohor yang mempublikasikan pembelian sepeda ini melalui akun Youtube-nya, adalah Denny "Cagur".

Dalam video berdurasi 22 menit itu, terlihat Denny membeli dua jenis sepeda Brompton yang salah satunya varian Explore. Satu sepeda Explore itu dibayarnya seharga Rp 49 juta.

Tren mahal

Pemakaian sepeda Brompton memang kian menjadi tren. Pembuatan handmade di Inggris, membuat sepeda ini memiliki kelas di antara para pemakainya.

Krisna Sudiro yang mengaku sudah menikmati Brompton sejak tahun 2012, merasa sepeda ini memang memiliki keunikannya tersendiri.

"Handling-nya enak, gir nya enak, gak capek lah, gue pernah pake merek (sepeda) lipet lain, gak ada yang seenak ini," kata pengusaha muda asal Jakarta ini.

Jadi, Krisna memang merasakan Brompton memang menawarkan keistimewaan. Meski begitu, dia merasa, tren yang berkembang beberapa waktu terakhir tergolong sudah tak masuk akal.

Khususnya masalah harga. Tingginya angka permintaan, dengan suplai yang terbatas membuat pedagang leluasa memasang harga tinggi.

"Padahal kalo ngerti, sebenernya Brompton itu antara versi yang ini dan yang itu ya gak beda, cuma aksesoris dan warna-nya aja yang beda," kata Krisna.

"Gue tahun 2012 beli pertama kali itu masih Rp 17 juta. Kalau sekarang harganya beda jauh dengan di luar negeri, tapi orang Indonesia tetep berani bayar," kata dia.

"Di Indonesia itu asal mahal pasti jadi tren," kata Krisna sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com