KOMPAS.com - Apa itu junk food? Keripik kentang, burger, kentang goreng keju, permen manis adalah sebagian contoh dari makanan junk food yang digemari oleh sebagian besar masyarakat.
Mengapa digemari? Karena rasanya enak, mudah didapat, dan praktis dikonsumsi. Begitu praktisnya sehingga kita dapat mengonsumsi makanan ini sambil berjalan.
Di balik rasanya yang enak, mengapa makanan tersebut dikategorikan sebagai junk food atau makanan sampah?
Junk food sebenarnya adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makanan dengan kadar nutrisi rendah namun memiliki kandungan kalori, gula, atau garam yang tinggi sehingga tidak menyehatkan bagi tubuh.
Meski sebagian besar termasuk dalam kategori junk food, tapi tidak semua fast food termasuk dalam kategori tadi. Contohnya, adalah salad.
Baca juga: Mengapa Junk Food Terasa Lezat di Lidah?
Junk food biasanya banyak mengandung garam, gula, karbohidrat, dan lemak yang tinggi. Dalam takaran normal zat tadi memang bermanfaat untuk tubuh. Tetapi kandungannya yang berlebihan dalam junk food bisa memicu berbagai penyakit berbahaya bagi kesehatan, seperti:
Diabetes
Junk food dengan rasa yang manis dan memiliki kandungan gula yang tinggi bisa mengakibatkan tubuh jadi tidak sensitif (resistensi) terhadap insulin sehingga menyebabkan diabetes tipe 2.
Tidak hanya resistensi insulin, junk food berpotensi menurunkan kadar kolesterol baik HDL, serta meningkatkan tekanan darah dan lemak tubuh yang merupakan faktor-faktor penyebab diabetes tipe 2.
Hal ini karena junk food mengandung lemak trans yang tidak baik untuk tubuh dan memiliki jenis karbohidrat yang sudah diproses.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.