Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2019, 14:49 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Gula ini akan diubah oleh insulin untuk dipakai oleh berbagai macam sel-sel tubuh. Kelebihan gula akhirnya diproses dan disimpan menjadi lemak.

Semakin banyak lemak yang tidak digunakan dapat memicu penumpukan lemak terutama di bagian perut.

Penyakit jantung

Peningkatan risiko terkena penyakit jantung dapat disebabkan oleh konsumsi junk food secara berlebih.

Secara tidak langsung junk food menambah lemak dalam tubuh, menurunkan kolesterol baik HDL, serta meningkatkan tekanan darah dan kolesterol jahat LDL yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Baca juga: Remaja Berusia 17 Tahun Buta akibat Terlalu Sering Makan Junk Food

Apakah junk food tidak boleh dikonsumsi sama sekali?

Sesekali menikmati junk food itu tidak salah. Namun, kamu perlu memperhatikan porsi dari junk food yang ingin dikonsumsi agar tidak terkena efek negatifnya.

Sebaiknya konsumsi makanan utuh, seperti nasi, sayur-mayur, daging, dan sebagainya sebanyak 80-90 persen dari makanan harian. Sisa 10-20 persen tersebut dapat dialokasikan untuk konsumsi junk food.

Tidak hanya itu, kita juga perlu memperhatikan asupan kalori harian. Bila asupan kalori harian sudah lebih, maka urungkan niat untuk menyantap junk food.

Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh saat Berhenti Konsumsi Junk Food

Bagaimana mengatasi ngidam junk food saat diet?

Jika kamu terbiasa makan junk food dan saat ini sedang melakukan diet, tantangan terbesar yang dihadapi adalah ngidam junk food. Diet sering batal karena tak tahan dengan keinginan untuk memakan junk food.

Tak perlu hilang harapan. Gunakan tips berikut ini agar bisa melawan hasrat jajan selama diet:

  • Alihkan perhatian. Cobalah untuk tidak memikirkan rasa lapar dan lakukan hal lain, seperti mandi, dan sebagainya.
  • Terapkan pola hidup yang sehat, konsumsi makanan yang padat dapat mencegah rasa lapar dan keinginan untuk mengonsumsi junk food. Istirahat yang cukup dapat mengurangi sinyal lapar di perut.
  • Kurangi stres. Stres dapat menjadi pemicu mengonsumsi junk food secara berlebih
  • Minum air. Air dapat menjadi alternatif untuk menahan rasa lapar. Jika lapar, segeralah minum banyak air.
  • Hindari berbelanja saat lapar. Ketika lapar, kita lebih berpotensi untuk kalap dan membeli berbagai macam junk food.
  • Tingkatkan konsumsi protein. Protein membantu mengurangi rasa lapar dan membuat tetap kenyang lebih lama.

Apabila kamu sering mengonsumsi junk food dan memiliki keluhan medis, konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Jangan sungkan mengunjungi psikolog atau konselor bila memiliki kesulitan dalam menghentikan kebiasaan mengonsumsi junk food.

Baca juga: 4 Tahap Jitu Melawan Godaan Makan Junk Food

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com