KOMPAS.com - Bagi para penyuka sneaker Onitsuka Tiger, varian Mexico 66 tentu menjadi semacam salah satu pilihan wajib di antara koleksi lainnya.
Siluet ini pertama kali tercipta di tahun 1966 saat pre-olympic trials untuk Olimpade musim panas 1968 di Mexico City.
Awalnya, varian minimalis klasik ini bernama Limber sebelum disebut Mexico 66.
Seiring berjalannya waktu, Mexico 66 menjadi "ambasador" bagi nama besar merek asal Jepang, Onitsuka Tiger, yang didirikan oleh Kihachiro Onitsuka tahun 1949.
Baca juga: Onitsuka Tiger Merilis Sneaker Berbahan Kaktus
Oh iya, logo striping yang dipasang pada sisi lateral sepatu Mexico 66 pun menjadi pioner penggunaan lambang tersebut untuk beragam sepatu Onitsuka lain, hingga hari ini.
Kemasyuran Mexico 66 terasa juga di Indonesia.
Sejak kehadiran resmi gerai Onitsuka Tiger di Jakarta, November 2017, angka penjualan sepatu ini terus meningkat, terutama untuk varian Mexico 66.
Fakta itu pernah diakui Ryutaro Maruta saat memegang jabatan sebagai Perwakilan Onitsuka Tiger Company, .
Baca juga: Warna dan Cahaya Shinjuku di Sepatu Onitsuka Tiger
Maruta menyampaikan hal itu dalam percakapan dengan Kompas.com, pada sebuah kesempatan beberapa waktu lampau.
"Saya harus berpikir keras untuk mengenalkan kepada publik bahwa Onitsuka Tiger itu bukan cuma Mexico 66," kata Maruta kala itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.