Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Wiski Langka dari Skotlandia Bersama Whiskey Master Ewan Gunn

Kompas.com - 09/12/2019, 22:45 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Dimulai dengan menikmati Lagavulin 16 Years Old, Gunn menjelaskan bahwa ini jenis wiski yang berasal dari The Island of Islay. Wiski ini harus disajikan dengan dingin.

“Ini adalah salah satu yang terbaik. Dan ini akan terasa smokey, dan saat kamu hirup aromanya, ini seperti aroma pagi setelah badai. Saat kamu minum, akan langsung terasa hangat di dalam dan aroma smokey-nya akan terasa,” kata Gunn.

Selanjutnya, Gunn menyajikan The Singleton of Glen Ord 18 Years Old yang disuling di daerah Highlands. Dalam wiski ini, akan terasa rasa buah dan madu dari wiski ini. “

“Setiap kamu yang minum akan merasaka hal yang berbeda. Ini membuatku merasa kagum. Apapun yang kamu rasakan setelah minum ini, tidak salah, semua punya ceritanya sendiri,” ujar Gunn.

Masuk ke minuman berikutnya, Gunn menjelaskan Mortlach 25 Years Old yang merupakan wiski khas daerah Speyside. Usianya yang sudah masuk seperempat abad membuat wiski ini memiliki aroma yang sangat kuat.

Baca juga: Kisah Game of Thrones dalam Botol Johnnie Walker

Namun secara mengejutkan, Mortlach 25 Years Old terasa begitu lembut di tenggorokan. Rasa buah yang kuat dan elegan yang merupakan karakteristik unik dari wiski ini.

Menawarkan rasa segar dan lembut, wiski dari daerah Lowlands yakni Glenkinchie 12 Years Old, menjadi sajian berikutnya.

Terakhir, sang primadona, Johnnie Walker Blue Label pun disajikan. Wiski ini menawarkan rasa unik dan dalam yang menawarkan keharmonisan langka dari keempat wilayah utama pembuatan wiski di Skotlandia.

“Memiliki rasa yang unik, tak biasa, dan menantang, dan tentunya menarik. Dibuat dengan proses penyulingan khusus yang membuatnya memiliki rasa berlapis,” kata Gunn.

Ditutup dengan hidangan pencuci mulut berupa cokelat dengan rasa belimbing wuluh ala chef Sean MacDougall, Johnnie Walker Blue Label menutup dengan manis serangkaian sajian.

“Kita mengeringkan belimbing wuluh, dan mencampurnya dengan cokelat. Orang akan menebaknya sebagai pisang atau karamel, padahal ini belimbing wuluh,” ujar chef Dougall.

“Indonesia mempunyai banyak bahan baku yang mengejutkan, asal kita mau mengeksplor,” imbuh chef Doughall.

Baca juga: Terjual Rp 4,7 Miliar, Inikah Sebotol Wine Termahal di Dunia?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com