Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Dokter tentang Bahaya Pemberian Makanan Padat pada Bayi

Kompas.com - 11/12/2019, 06:15 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com— Meninggalnya bayi AH, bayi perempuan berusia 40 hari karena tersedak pisang saat disuapi oleh ibu kandungnya di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, disayangkan oleh banyak pihak. Apalagi sebelum disuapi pisang, kondisi bayi AH sehat-sehat saja.

Sang ibu YS (27) diduga tak memahami bahaya memberikan makanan padat pada bayi berusia di bawah empat bulan.

Menurut dokter spesialis anak, dr. Lucia N. Simbolon, MSc., Sp.A, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) untuk bayi sebaiknya melalui rekomendasi dokter.

Dalam dunia MPASI, ada dua jenis MPASI yang bisa diberikan pada bayi menurut usia dan kebutuhannya. Yang pertama, MPASI cair yakni, susu formula, yang bisa diberikan pada bayi di bawah usia empat bulan dan MPASI padat (solid) yang diberikan pada bayi di atas empat bulan.

“Kalau misalnya memang ASI ibu tidak cukup, pasti dokter akan menyarankan (alternatifnya). Karena setiap bulan kan bayi akan ditimbang, kalau berat badannya tidak cukup, dokter akan menyarankan untuk diberi susu formula,” kata Lucia kepada Kompas.com saat dihubungi, Selasa (10/12/2019).

“Tapi lagi-lagi ini sudah dlakukan pemeriksaan oleh dokter ya. Karena nutrisi paling tepat untuk bayi sebenarnya ya ASI,” imbuh dokter dari RSAB Harapan Kita Jakarta ini.

Baca juga: Bayi Berusia 40 Hari di Kedoya Meninggal karena Tersedak Pisang yang Diberikan Ibunya

Bahaya MPASI padat dini

Lucia menjelaskan bahwa pemberian makanan padat pada bayi di bawah usia empat bulan berbahaya bagi si kecil. Bayi belum dirancang untuk mengonsumsi sesuatu yang padat, sehingga ia akan mudah tersedak.

“Kalau bayi kan lehernya masih pendek, jadi gampang tersedak,” ujar Lucia.

Selain tersedak, bayi juga bisa menderita invaginasi pada usus. Hal ini terjadi karena usus pada bayi yang seharusnya masih mendapatkan MPASI cair, tiba-tiba harus mencerna makanan padat.

“Bisa invaginasi, yakni usus yang ada di bagian depannya masuk di usus bagian dalam. Jadi usus kayak selang yang terlipat,” ujar Lucia.

Baca juga: Yang Harus Diketahui tentang Pemberian MPASI

Selain itu, tanda bayi yang sudah siap MPASI adalah ia sudah bisa memposisikan makanan yang diberikan ke bagian kanan dan kiri mulutnya dengan lidahnya. Sedangkan bayi di bawah empat bulan belum bisa melakukan hal itu.

“Kalau di usia empat bulan, kepala bayi sudah tegak, jadi dia sudah bisa untuk menelan,” kata Lucia.

Lucia juga menyayangkan masih adanya orangtua yang belum mengerti informasi seputar pemberian MPASI untuk bayi.

“Agak disayangkan sih sebenarnya, dia kan tinggal di Jakarta, di kota besar. Di mana tempat bertanyanya itu banyak. Dia tidak harus ke dokter pun, bisa ke puskesmas yang gratis,” ungkap Lucia.

Ia pun menyarankan untuk calon orangtua agar mau secara aktif mencari informasi dari sumber-sumber yang kredibel.

“Ya harusnya tanya sama dokter sejak dalam kandungan. Dan sekarang kan banyak informasi dari internet atau buku, pilih yang sumbernya terpercaya. Dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) juga punya websitenya,” kata Lucia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com