Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/12/2019, 15:13 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang pasti sudah tahu bahwa menerapkan pola makan mediterania bisa membantu memperlambat penuaan, dan secara signifikan mengurangi risiko penyakit jantung.

Diet model ini juga dikenal membantu mengatasi gejala depresi, dan sederet manfaat lainnya.

Namun, sebuah studi terbaru mengungkapkan manfaat lainnya dari diet mediterania.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology menyebut, diet mediterania juga berpotensi mengurangi risiko gangguan pendengaran, -seiring bertambahnya usia seseorang.

Baca juga: 4 Trik Hemat Menjalankan Diet Mediterania

Studi ini memerhatikan data dari lebih 3.000 perempuan usia 50-60 tahun yang menjadi bagian dari Nurses' Healthy Studi II.

Nurses' Healthy Studi II merupakan penelitian yang mengumpulkan sejumlah informasi terkait pola makan, gaya hidup, dan kesehatan lebih dari 100.000 perempuan.

Nah, untuk studi gangguan pendengaran, para peneliti mempelajari kuisioner makanan dan menggelar tes sensitivitas pendengaran yang dilakukan selama periode tiga tahun.

Di akhir masa studi, diketahui sebanyak 19 persen partisipan memiliki gangguan pendengaran ringan -seperti kesulitan mendengar pada lingkungan yang ramai.

Baca juga: Waspada, Gejala Gangguan Pendengaran Bisa Muncul di Usia Muda

Lalu, ada 39 persen mengalami gangguan menengah -seperti kesulitan mendengar suara televisi yang diputar dengan volume normal.

Serta, hampir setengahnya memiliki gangguan pendengaran berat -seperti kesulitan memahami percakapan normal.

Ketika membandingkan data ini dengan pola makan, para peneliti menemukan, orang-orang yang mengikuti pola diet mediterania atau diet DASH -yang juga banyak melibatkan sayur, buah, gandum utuh, ikan, unggas, dan kacang- memiliki risiko gangguan pendengaran 30 persen lebih rendah.

Namun, seberapa besar hasil ini memperbaiki angka penderita gangguan pendengaran terjadi selama proses penuaan?

Menurut penulis utama studi, Sharon Curhan dari Harvard Medical School dan Women’s Hospital di Boston mengatakan, 30 persen adalah pengurangan yang cukup besar.

Curhan menambahkan, persepsi umum adalah bahwa gangguan pendengaran merupakan bagian tak terhindarkan dari proses penuaan. Padahal, angka kejadian itu bisa dikurangi.

Temuan tersebut, kata dia, menggambarkan, ada faktor risiko yang memungkinkan untuk dimodifikasi sehingga gangguan pendengaran bisa dicegah.

Baca juga: 11 Makanan yang Harus Dikonsumsi Saat Jalani Diet Mediterania

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com