Seorang pengikut dengan nama akun Twitter @anindya_rzkyutm membalas unggahannya, "bener banget! Enggak kayak dulu awal-awal Harbolnas ga si."
Harbolnas, Harbolnas diselenggarakan sejak 2012 lalu dan bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pelaku industri telekomunikasi, perbankan, logistik, hingga media.
Harbolnas pada awalnya diprakarsai oleh Lazada Indonesia, Zalora, Blanja, PinkEmma, Berrybenka, dan Bukalapak.
Namun, seiring berjalannya waktu, semakin banyak pihak yang ikut memeriahkan Harbolnas.
Program belanja murah pun juga diadakan oleh situs-situs e-commerce dan brand di luar momentum Harbolnas.
Dengan begitu, para pembelanja online sebetulnya memiliki waktu belanja murah tidak hanya pada momentum Harbolnas 12 Desember.
Baca juga: Studi: Konsumen Indonesia Belanja Online hingga 5 Kali Sebulan
Namun, apakah penyelenggaraan Harbolnas memang berkurang kemeriahannya?
Dari segi peminat, perusahaan teknologi solusi periklanan, Criteo sebetulnya pernah meluncurkan riset terkait.
Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas 4 Desember 2019, Criteo menilai Harbolnas 12 Desember masih tetap menarik bagi konsumen Indonesia. Meski saat ini sudah ada berbagai program penawaran khusus dengan diskon besar.
Pada pelaksanaan promo 12.12 tahun 2018, menurut riset itu, penjualan ritel daring naik 389 persen dibandingkan dengan pelaksanaan ajang serupa tahun 2017.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.