KOMPAS.com - Provinsi Jawa Barat selama ini selalu diidentikkan dengan budaya Sunda. Padahal kenyataannya, ada tiga kekuatan budaya di Jabar.
Ketiga budaya itu adalah Betawian, Sunda Priangan, dan Cirebonan. Ketika kekuatan ini melahirkan keunikan seni budaya yang khas.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, budaya dapat menunjukkan identitas. Untuk itu, Jabar pun harus memiliki ciri khas.
Tidak boleh mirip, bahkan harus berbeda dengan daerah atau bangsa lain.
Baca juga: Seks Bebas pada Generasi Zilenial Jadi Sorotan Istri Ridwan Kamil
“Kami ingin berbeda karena budaya adalah siapa kita. Cara kita bertutur, cara kita berlisan, cara kita berpakaian, cara kita menghormati alam, manusia, dan Tuhan adalah identitas kita.”
Begitu kata Emil -sapaan akrab Ridwan Kamil, kepada Kompas.com, di Bandung, belum lama ini.
Demi menjaga dan merawat ketiga kekuatan tersebut, Emil mengaku sudah membuat program Riksa Budaya.
Program ini digelar di sejumlah titik di Jabar seperti Ciamis, Subang, dan Sukabumi.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) berkeliling mengajak semua elemen masyarakat menggelar berbagai bentuk kreativitas seni dan budaya khas daerah masing-masing.
Baca juga: 3 Langkah Cegah Anak Jadi Kerdil Ala Istri Gubernur Ridwan Kamil
Kegiatan teranyar yang dilakukan di Indramayu, Rabu (11/12/2019). Di sana digelar budaya khas panturaan.
“Kita tidak ingin mereduksi pembangunan Jabar hanya urusan membangun jalan, jembatan, dan lain-lain. Tapi juga membangun batin, agamanya, budayanya kita perkuat,” ungkap Emil.
Cara lain yang dilakukan Emil adalah pemanfaatan halaman belakang Gedung Sate mulai tahun depan.
Di sana, akan ada berbagai kegiatan dan pertunjukkan seni budaya dari 27 kabupaten/kota di Jabar.
Setidaknya, kata Emil, kegiatan tersebut akan dilaksanakan dua minggu sekali.