BANDUNG, KOMPAS.com – “Capek teh. Komo nuju Harbolnas kieu (apalagi saat Harbolnas begini),” ujar Agung, salah satu petugas jasa pengiriman saat mengirimkan barangnya ke Cibiru, Bandung, Jumat (13/12/2019).
Agung menceritakan, strategi marketplace yang menggratiskan ongkos kirim dan berbagai diskon membuat volume transaksi meningkat.
Hal itu tentunya berpengaruh pada tingginya jasa pengiriman yang ujungnya jam kerjanya yang menjadi panjang.
Pada hari biasa, ia bisa mengantarkan barang sampai sore hingga malam hari. Apalagi saat musim Harbolnas, makan pun kadang tidak ingat.
“Suka lupa kalau belum makan, karena banyaknya barang yang harus diantar. Nganter barangnya suka sampai malam juga,” tuturnya.
Baca juga: Tips Cerdas Belanja Saat Harbolnas Agar Tidak Bokek
Presiden Direktur JNE, M Feriadi mengakui adanya peningkatan volume pengiriman barang pada Harbolnas 12.12.12.
Tak tanggung-tanggung, peningkatannya bisa mencapai 40-50 persen dibanding hari-hari biasa.
“Pertumbuhan kami keseluruhan setiap tahun di angka 30-40 persen. Untuk 12.12 peningkatannya 40-50 persen dibanding hari biasa,” tutur Feriadi kepada Kompas.com seusai peresmian Laboratorium Sekolah Bisnis Manajemern (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Feriadi mengungkapkan, pengiriman barang masih didominasi wilayah Jawa sekitar 60 persennya. Beberapa kota besar di luar Jawa mulai memerlihatkan pertumbuhan.
Kota-kota tersebut di antaranya Mataram, Medan, dan Makassar. Pertumbuhan transaksi di kota-kota tersebut seiring dengan perkembangan kreativitas dan ekonomi kota itu.
Baca juga: Kenali Momen Diskon Nasional Seperti Harbolnas di Negara Lain
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.