Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2019, 14:53 WIB
Reni Susanti,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – “Capek teh. Komo nuju Harbolnas kieu (apalagi saat Harbolnas begini),” ujar Agung, salah satu petugas jasa pengiriman saat mengirimkan barangnya ke Cibiru, Bandung, Jumat (13/12/2019).

Agung menceritakan, strategi marketplace yang menggratiskan ongkos kirim dan berbagai diskon membuat volume transaksi meningkat.

Hal itu tentunya berpengaruh pada tingginya jasa pengiriman yang ujungnya jam kerjanya yang menjadi panjang.

Pada hari biasa, ia bisa mengantarkan barang sampai sore hingga malam hari. Apalagi saat musim Harbolnas, makan pun kadang tidak ingat.

“Suka lupa kalau belum makan, karena banyaknya barang yang harus diantar. Nganter barangnya suka sampai malam juga,” tuturnya.

Baca juga: Tips Cerdas Belanja Saat Harbolnas Agar Tidak Bokek

Presiden Direktur JNE, M Feriadi mengakui adanya peningkatan volume pengiriman barang pada Harbolnas 12.12.12.

Tak tanggung-tanggung, peningkatannya bisa mencapai 40-50 persen dibanding hari-hari biasa.

“Pertumbuhan kami keseluruhan setiap tahun di angka 30-40 persen. Untuk 12.12 peningkatannya 40-50 persen dibanding hari biasa,” tutur Feriadi kepada Kompas.com seusai peresmian Laboratorium Sekolah Bisnis Manajemern (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Feriadi mengungkapkan, pengiriman barang masih didominasi wilayah Jawa sekitar 60 persennya. Beberapa kota besar di luar Jawa mulai memerlihatkan pertumbuhan.

Kota-kota tersebut di antaranya Mataram, Medan, dan Makassar. Pertumbuhan transaksi di kota-kota tersebut seiring dengan perkembangan kreativitas dan ekonomi kota itu.

Baca juga: Kenali Momen Diskon Nasional Seperti Harbolnas di Negara Lain

 

Menghadapi pelonjakan volume pengiriman, biasanya JNE melakukan koordinasi dengan marketplace 3-4 hari sebelum Harbolnas.

Koordinasi diutamakan untuk urusan information technology (IT) dan optimasi data atau sharing data. Sedangkan, untuk pembayaran biasanya dilakukan setelah tanggal 12.12.

“Persiapan lain yang kita lakukan kita perkuat gudang, kapasitas gudang, SDM, armada, sistem, dan lainnya,” ungkap Feriadi.

Berbeda dengan dulu, Harbolnas tahun ini dibikin beberapa. Mulai dari 9.9, 10.10, 11.11, 12.12. Untuk menyukseskan program itu, marketplace biasanya promo hingga satu bulan sebelum acara.

“Namun tetap puncaknya di 12.12,” tuturnya.

Selain Harbolnas, volume transaksi biasanya juga akan meningkat pada Natal dan Tahun Baru.

“Kalau dulu, volume meningkat saat Lebaran dan Natal. Kalau sekarang saat Lebaran, Natal, dan 12.12,” pungkasnya.

Baca juga: Kala Harbolnas Tak Semenarik Dulu...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com