KOMPAS.com - Rupanya jahe bukan hanya bermanfaat sebagai rempah-rempah yang membuat rasa masakan semakin lezat. Jahe ternyata bisa menekan nafsu makan sehingga bisa membantu melangsingkan tubuh.
Tak hanya menekan nafsu makan, diet jahe juga memberikan stimulus yang baik untuk pencernaan serta mengurangi inflamasi atau peradangan. Bagi yang ingin menggunakan jahe untuk diet, tentu harus terlebih dahulu melihat bagaimana reaksinya pada tubuh.
Penggunaan jahe untuk diet tentu tak lepas dari dua kandungan utamanya yaitu gingerol dan shogaol. Kedua kandungan tersebut memberikan stimulus bagi aktivitas biologis tubuh setelah mengonsumsi jahe.
Baca juga: Ingin Sukses Turun Berat Badan? Jahe Bisa Jadi Kuncinya
Beberapa manfaat jahe untuk diet di antaranya:
1. Mencegah inflamasi dan stres oksidatif
Inflamasi dan stres oksidatif bisa terjadi dari mana saja, salah satunya adalah obesitas. Selain itu, stres oksidatif juga kerap terjadi karena terpapar radikal bebas.
Kandungan antioksidan dalam jahe dapat mengendalikan radikal bebas. Selain itu, mereka yang menjalani diet jahe juga mendapatkan manfaat anti-inflamasi.
2. Mencegah penyakit jantung
Memiliki kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan penyakit lain seperti jantung hingga diabetes. Konsumsi jahe untuk diet dapat membantu mencegah efek samping dari obesitas.
3. Mengendalikan nafsu makan
Salah satu hal yang kerap menyebabkan obesitas adalah saat seseorang tak bisa mengendalikan nafsu makan. Namun jahe untuk diet dapat membantu mengendalikan rasa kenyang lebih lama.
Hal ini disimpulkan dari penelitian pada 10 pria dengan indeks massa tubuh 27.2 atau tergolong obesitas yang mengonsumsi jahe secara rutin.
4. Mengurangi lingkar perut
Tumpukan lemak yang paling sulit dihilangkan salah satunya adalah di bagian perut. Dalam sebuah penelitian meta-analisis pada November 2017 lalu, ditemukan bahwa langsing dengan jahe bisa terwujud dengan mengurangi berat badan serta lingkar perut.
Dari 14 penelitian dengan 473 responden, konsumsi jahe ditemukan bisa mengurangi berat badan, rasio waist-to-hip, rasio hip, glukosa puasa, dan indeks resistensi insulin.