Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2019, 09:09 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teknologi yang kini berada dalam genggaman, justru membuat kebanyakan masyarakat modern mudah terdistraksi dan semakin sulit mengatasi stres yang dialami.

Padahal, stres punya dampak yang besar terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Melalui podcast mindbodygreen, Heather Moday, M.D. mengatakan, jika dirinya diminta memilih satu program kesehatan yang paling sering dihindari banyak orang, ia akan menyebut program manajemen stres.

Manajemen stres kerap dihindari karena dianggap tak terlalu nyata, ketimbang melakukan usaha lain seperti cek darah hingga mengukur langkah harian.

"Kita menjadi lebih sibuk setiap harinya dan kita pikir itu (manajemen stres) tidak terlalu penting karena bukan sesuatu yang bisa digenggam," katanya.

Monday berbagi tiga cara sederhana untuk membantu kita mengatasi stres di tengah jadwal harian yang padat. Jika kamu merasa membutuhkannya, kamu mungkin bisa mencoba salah satu atau ketiganya:

1. Latihan meditasi

Menurut Moday, kebanyakan stres disebabkan oleh ketakutan masa depan atau melepas trauma masa lalu. Ketika kita menjalani hidup seperti itu, kita tidak fokus pada masa depan dan memiliki masa sulit untuk mengatasi respons stres baru.

Meditasi bisa membantu kita mengatasinya.

"Meditasi secara konstan membawa kita kembali ke momen saat ini dan membuat kita jauh lebih kuat," katanya.

Meditasi yang dipraktikkan rutin setiap hari akan membawa kegembiraan ketika kita sedang menghadapi stres. Menurut Moday, meditasi bisa membantu mengalihkan pikiran kita dari sesuatu yang belum terjadi atau sudah terjadi bertahun-tahun lalu.

Baca juga: 6 Rutinitas Sederhana yang Tergolong Meditasi...

2. Jurnal

Hal lainnya yang menurut Moday sangat sangat penting untuk membantu mengatasi stres adalah menulis jurnal. Menuliskan emosi yang sedang dirasakan bisa membantu kita mampu mengatasi trauma dan masalah di masa lalu.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, menulis jurnal juga bisa mengasah kreativitas dan meningkatkan memori dengan cara melepaskan informasi yang berlebih.

"Membaca kembali melalui tulisan bisa membantu seseorang memahami perasaan dan tantangan yang dihadapi, juga kekuatan dan kesuksesan yang dimiliki," tuturnya.

Baca juga: Seimbangkan Emosi dengan Rutin Menulis Buku Harian

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com