Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2019, 21:27 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

3.Cahaya yang kurang mumpuni

Kini banyak juga peneliti yang mengatakan, bahwa penerangan juga memengaruhi hasil ASI perahan.

Dalam penelitian dijelaskan bagaimana cahaya memengaruhi otak untuk memroduksi hormon.

Bila cahaya terlalu terang, maka otak akan teralihkan sehingga tak bisa hanya fokus menghasilkan ASI.

“Sama seperti kita akan mengantuk bila ada di suasana yang lebih remang-remang. Nah, itu sama, hormonnya akan lebh rileks dan hasilnya akan maksimal,” ujar Ray.

Baca juga: Berapa Lama ASI Perah Boleh Disimpan di Kulkas?

4.Tak bisa berkonsentrasi

Saat memompa ASI, ibu diharapkan bisa fokus. Bila memompa ASI di toilet, dimana akan ada banyak orang pengguna toilet berlalu lalang, konsentrasi dalam memerah akan terpecah.

Untuk itu kini pemerintah telah menetapkan setiap perusahaan harus menyiapkan ruang laktasi untuk ibu menyusui, agar bisa memompa ASI di tempat yang layak.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 disebutkan, tempat kerja (perusahaan, kantor pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta) harus mendukung program ASI eksklusif dengan memberikan fasilitas ruang laktasi dan memberikan kesempatan ibu bekerja untuk menyusui atau memerah ASI.

Selain itu, harus memiliki kebijakan tentang dukungan terhadap program ASI eksklusif dalam peraturan perusahaan atau perjanjian kerja, juga memiliki peraturan internal mengenai dukungan terhadap program ASI eksklusif.

Baca juga: Cara Menyimpan ASI agar Kandungan Gizinya Tetap Terjaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com