Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2019, 11:07 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber CNN

KOMPAS.com - Berbeda dari makna Hari Ibu di negara-negara Barat, Hari Ibu di Indonesia berangkat dari kesadaran politik perempuan tentang keindonesiaan dan buruknya nasib perempuan di bawah pemerintah kolonial Belanda.

Ketika kongres perempuan diadakan 91 tahun lalu, peserta kongres memperjuangkan nasib perempuan yang tertinggal dalam pendidikan, perkawinan anak, hingga kekerasan terhadap perempuan.

Kongres ini juga membahas dan memperjuangkan peran wanita bukan hanya sebagai istri.

Bicara tentang kesetaraan gender, posisi Indonesia di dunia ternyata belum terlalu baik. Menurut Global Gender Gap Index yang dikeluarkan oleh World Economic Forum, Indonesia berada di posisi 85 dari 153 negara yang diukur.

Global Gender Gap Index diurutkan dengan mengukur empat hal yaitu kesehatan, pendidikan, lapangan kerja, dan politik. Semakin kecil kesenjangannya, semakin tinggi posisinya.

Baca juga: Keuntungan Industri 4.0 bagi Perempuan Bekerja

Menurut pemeringkatan tersebut, Islandia berada di urutan pertama dalam negara dengan kesetaraan gender terbaik. Negara tersebut masih bertahan sebagai negara terbaik dalam 11 tahun berturut-turut.

Berikut adalah 10 negara dengan tingkat kesetaraan gender terbaik:

1. Islandia
2. Norwegia
3. Finlandia
4. Swedia
5. Nikaragua
6. Selandia Baru
7. Irlandia
8. Spanyol
9. Rwanda
10. Jerman

Secara umum, Eropa Barat memiliki tingkat kesenjangan paling kecil, diikuti dengan Amerika Utara, Amerika Latin dan Karibia, Eropa Timur, dan Asia Tengah.

Wilayah dengan tingkat kesenjangan yang masih buruk antara lain Asia-Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.

Negara maju

Kemajuan sebuah negara ternyata tidak berbanding lurus dengan tingkat kesetaraan gender, terutama di Asia Timur, di mana Jepang berada di peringkat 144 dari 153 negara, Korea Selatan di urutan 127 dan China di urutan 106.

Meski negara-negara tersebut memiliki kesetaraan dalam bidang pendidikan, namun dalam bidang politik dan ekonomi masih besar kesenjangannya.

Sebagai contoh, perempuan di Jepang menghabiskan waktu empat kali lebih banyak dibanding laki-laki untuk melakukan pekerjaan domestik yang tidak dibayar.

Baca juga: Kesetaraan Gender Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI, Ini 7 Caranya

Kesetaraan gender juga menjadi topik yang hangat di Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir. Puluhan ribu perempuan turun ke jalan untuk melakukan protes untuk menyudahi praktik perekaman ilegal pada perempuan.

Ada banyak kasus perempuan yang diam-diam direkam di rumah mereka, difoto roknya, atau direkam oleh kamera tersembunyi di toilet atau ruang ganti. Rekaman dan foto tersebut kemudian disebar di internet.

Walau secara umum kesenjangan gender makin menyempit, namun laporan itu menyebutkan jalan untuk mencapai kesetaraan masih panjang. Dibutuhkan waktu sekitar 100 tahun lagi sampai laki-laki dan perempuan dianggap setara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com