Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/12/2019, 09:43 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

 

Cerita lain dari ibu empat anak, Terri Ann, yang pernah sangat khawatir tentang berat badannya sehingga hampir patah semangat.

Tetapi kemudian dia menjadi proaktif dan memulai Terri Ann 123 diet pada tahun 2011, yang mendorong orang untuk makan semuanya, tetapi tidak berlebihan.

Sekarang, setelah ia menjadi seorang ahli gizi mapan dengan klien besar, ia menjamin diet rendah karbohidrat dan manfaat jangka panjangnya.

Dia percaya rejimen itu tidak hanya akan mempercepat penurunan berat badan, tetapi juga akan mudah dipertahankan dalam jangka panjang.

Perbedaannya adalah bahwa diet rendah karbohidrat terdiri dari asupan protein yang sehat, yang diperlukan untuk menjaga kesehatan tetap utuh.

"Diet rendah karbohidrat adalah cara yang sangat sukses untuk menurunkan berat badan secara berkelanjutan,” kata Terri Ann.

Baca juga: Diet Rendah Karbohidrat Efektif Turunkan Berat Badan, Apa Alasannya?

“Dalam diet rendah karbohidrat, kamu mengurangi asupan makanan seperti roti, pasta, kentang, dan makanan manis, sementara makanan berprotein seperti daging, ikan, dan sayuran harus ditingkatkan,” lanjutnya.

Sementara itu, National Health Service (NHS) memeringatkan bahwa melepaskan karbohidrat dapat menyebabkan defisiensi nutrisi dan memerburuk masalah kesehatan jika tidak cukup disubstitusi melalui kelompok makanan lain.

NHS juga mengatakan, bahwa tidak ada bukti produk berbasis gandum yang menyebabkan kenaikan berat badan.

Kelebihan berat badan dapat terakumulasi dalam tubuh, jika kamu terbiasa menggunakan lebih sedikit energi daripada kalori yang masuk ke dalam tubuh Anda.

“Mengganti karbohidrat dengan lemak dan sumber protein berlemak tinggi dapat meningkatkan asupan lemak jenuh, yang dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah – dan itu termasuk faktor risiko penyakit jantung,” tulis situs web NHS.

Baca juga: Bahaya Diet Rendah Karbohidrat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com