Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Kenyang di Bandara Soekarno-Hatta dengan Harga Terjangkau

Kompas.com - 28/12/2019, 09:05 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli makanan dan minuman di bandara identik dengan harganya yang seringkali jauh lebih mahal dari harga menu normal sebuah restoran.

Namun, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. Sebab beberapa kafe atau resto di bandara rupanya masih menawarkan sajian makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau.

Salah satunya adalah usaha kuliner milik bintang film dan pesinetron Shinta Bachir yang berlokasi di lantai 3, Gedung Parkir Terminal 3 Soekarno-Hatta.

Menggandeng franchise kuliner Foodbank, Shinta menyediakan menu makanan yang ramah di kantong.

Baca juga: Kenapa Bintang K-pop Pakai Masker di Bandara? Seulgi Buka Rahasianya

Pelanggan bisa mendapatkan menu pasta dengan harga berkisar Rp 19.000, menu ayam geprek Rp 30.000, hingga paket nasi yang dibanderol Rp 19.000 hingga Rp 35.000.

Sementara menu minuman berkisar mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 42.000.

"Selama ini kan orang bilang makan di bandara mahal, jadi saya bikin di mana orang bisa makan di bandara dengan harga terjangkau dan pas dengan lidah orang Indonesia."

Demikian diungkapkan oleh Shinta ketika ditemui di gerainya, Jumat (27/12/2019).

Meski merupakan restoran franchise, namun Shinta turut mengembangkan menu-menu makanannya sendiri.

Beberapa di antaranya adalah bubur ayam, lontong sayur, dan nasi krawu. Ke depannya, perempuan yang membintangi beberapa judul film layar lebar ini berencana menambah menu-menu masakan khas Indonesia lainnya. Salah satunya adalah nasi gudeg.

"Saya tambah dari menu standar supaya lengkap. Nanti akan tambah nasi gudeg, lalu menu lainnya lagi," ucapnya.

Baca juga: Bingung Mencari Wi-Fi di Bandara? Baca Peta Ini

Rupanya, ini bukan kali pertama Shinta menjajal bisnis di bidang kuliner. Sebelumnya Shinta juga sudah lebih dulu menjalani bisnis katering.

Baginya, bisnis kuliner sangat menjanjikan karena diperlukan semua orang setiap hari. Berbeda dengan bidang mode, misalnya, yang bukan merupakan kebutuhan harian.

Agar bisa menyajikan menu makanan dengan harga ramah di kantong, Shinta menyesuaikan porsi sajiannya. Meski begitu, ia memastikan kualitas makanan tidak dikurangi.

Hal ini dilakukannya karena masih banyak restoran yang sebetulnya menyajikan dengan porsi yang cenderung besar, sehingga pada akhirnya makanan pun bersisa.

"Intinya disajikan cukup untuk satu orang. Kan banyak yang porsi gede tapi dibuang, kan sayang. Mending porsi kecil, orang bisa tambah lagi," tuturnya.

Baca juga: 6 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Bandara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com