Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/12/2019, 11:18 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

4. Pola asuh yang kompetitif, baik dari pihak Anda sendiri maupun orang lain, sebagian besar hanyalah tanda bahwa orang-orang mencintai anak-anak mereka dan menginginkan yang terbaik untuk mereka.

Meskipun mungkin ada masalah psikologis yang mendasari pola asuh kompetitif, yakni melihat anak dan prestasinya sebagai perpanjangan dari orangtua sendiri, namun Anda pun dapat melihatnya sebagai cerminan perhatian dan kepedulian orangtua pada buah hatinya.

Perhatian dan kepedulian mereka tumpah tanpa batas. Ketika Anda melihat melalui sisi tersebut, Anda akan merasa tidak terlalu kesal dan tidak terlalu cemas atau khawatir.

5. Perhatikan saat Anda terlalu "baper" pada hal-hal yang dikatakan teman Anda.
Hindari menafsirkan ucapan teman Anda sebagai arahan untuk Anda lakukan. Misalnya, jika seorang teman mengatakan, “Saya melakukan X, Y, Z, dengan anak saya,” bukan berarti mereka menyuruh Anda melakukan hal yang sama. Kita semua miliki kekuatan sendiri sebagai orang tua.

Terkadang, mendengar apa yang dilakukan teman Anda terhadap anaknya mungkin membuat kita sadar untuk mengajarkan keterampilan kepada anak atau memberi anak Anda peluang untuk mendapat pengalaman tertentu.

Namun, Anda tak harus selalu melakukan semuanya. Lihatlah apa yang menjadi minat anak Anda sebagai panduan, bukan ikut-ikutan orang lain.

Mengamati dan terus berinteraksi dengan anak Anda adalah cara terbaik untuk memahami kepribadiannya, apa yang ia minati, dan nantinya siap untuk menjadi apa.

Baca juga: Membantu Meningkatkan Potensi Anak yang Lambat Belajar

Membesarkan anak seharusnya tidak menjadi sebuah kompetisi. Anda tidak bisa mengendalikan apa yang orangtua lain lakukan dan katakan, tetapi Anda bisa menyesuaikan cara berpikir dan reaksinya.

Melakukan hal tersebut membantu Anda terhindar dari jebakan kompetisi dan mengurangi rasa khawatir dan stres. Anda dapat memutuskan pengasuhan yang terbaik untuk anak dan tentunya akan lebih menikmati masa tumbuh kembang anak dan pertemanan dengan orang lain.

(Devi Ari Rahmadhani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com