Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/01/2020, 21:09 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

6. Langit-langit dan dinding

Papan dinding bertindak seperti spons saat basah. Lepaskan papan dinding, plester, dan panel setidaknya setingkat dengan level air.

Papan dinding yang terendam oleh air banjir yang terkontaminasi bisa menjadi bahaya kesehatan permanen dan harus dihilangkan.

Jika sebagian besar papan dinding terendam oleh air hujan bersih, pertimbangkan untuk memotong bagian setinggi 10 hingga 30 cm dari bagian bawah dan atas dinding.

Ini menciptakan "efek cerobong" dari pergerakan udara untuk proses pengeringan yang lebih cepat.

Gergaji bolak-balik dengan bilah pemotong logam bisa digunakan, tetapi gunakanlah hanya ujung bilahnya dan perhatikan pipa atau kabel.

Bahan styrofoam mungkin hanya perlu disemprot. Bahan fiberglass harus dibuang jika berlumpur, tetapi dapat digunakan kembali jika benar-benar kering.

Selulosa yang longgar atau tertiup harus diganti karena menahan air untuk waktu yang lama dan dapat kehilangan kemampuan anti-jamur dan tahan api.

Baca juga: Listrik Mati karena Banjir, Ini 10 Cara Menghemat Baterai Smartphone

7. Aliran listrik

Aliran listrik harus dimatikan, diperbaiki serta diperiksa oleh tukang listrik sebelum dinyalakan kembali. Kabel-kabel harus dikeringkan sepenuhnya, termasuk yang berada di balik dinding.

Sistem dan saluran pemanas atau pendingin mungkin membutuhkan pemeriksaan dan pembersihan. Insulasi yang basah kuyup harus diganti.

8. Alat-alat rumah tangga

Peralatan rumah tangga mungkin akan bernoda, bau, terkena endapan lumpur, dan endapan berpasir sehingga perlu diservis, dibersihkan, dan disanitasi.

Hindari mengoperasikan peralatan sebelum dibersihkan dengan benar karena dapat merusaknya.

Pembersihan profesional direkomendasikan untuk barang elektronik, seperti televisi dan radio, mesin cuci, mesin pengering, dan penyedot debu.

Eksterior yang keras dapat dibersihkan dengan tangan. Semua peralatan berbahan logam yang kebanjiran harus diperiksa untuk mencegah sengatan listrik.

Baca juga: Ini Batas Aman Motor yang Terendam Banjir

9. Ruang bawah tanah

Jika ruang bawah tanah tergenang air, pompalah hanya sekitar 0,91 meter air setiap harinya. Sebab, mengeringkan ruang bawah tanah terlalu cepat akan membuat tekanan di luar dinding akan lebih besar daripada tekanan di dalam dinding. Kondisi itu bisa membuat dinding dan lantai retak dan runtuh.

Pembersihan kerusakan banjir serius dan harus ditangani oleh para profesional, terutama ketika mengalami banjir lumpur.

10. Lantai

Sub-lantai kayu, penutup lantai (vinil, linoleum, karpet) harus dilepas sehingga sub-lantai bisa benar-benar kering dan ini mungkin memakan waktu beberapa bulan.

Buka jendela dan pintu untuk mengeksposnya dengan udara sebanyak mungkin.

11. Karpet

Bersihkan dan keringkan karpet dan karpet sesegera mungkin. Jika air banjir yang terkontaminasi limbah menutupi karpet, buanglah karet tersebut demi alasan kesehatan.

Buang juga jika karpet berada di bawah air selama 24 jam atau lebih.

Bersihkan karpet di luar ruangan. Gunakan pembersih karpet desinfektan di bagian yang kotor menggunakan sapu.

Untuk mencegah jamur dan bau, bilas dengan larutan dua sendok makan pemutih, namun jangan gunakan solusi ini pada karpet berbahan wol atau nilon.

Jika karpet tidak bisa dilepas, keringkan secepat mungkin menggunakan vakum basah atau kering dan alat penghilang lembab.

Gunakan kipas angin untuk mengalirkan udara di atas karpet, dan jika memungkinkan, angkat karpet dan beri ventilasi dengan kipas di bawahnya.

Lantai vinil dan ubin lantai mungkin perlu dilepas untuk memungkinkan pengeringan lantai di bawahnya.

Baca juga: Lakukan Ini untuk Mencegah Penyakit Pasca-banjir

12. Lantai kayu

Pembersihan kerusakan banjir untuk lantai kayu harus dikeringkan secara bertahap. Pengeringan mendadak dapat menyebabkan retak atau pecah.

Beberapa perusahaan jasa dapat mempercepat waktu pengeringan dengan mengalirkan udara melalui bagian bawah lantai kayu.

Lepaskan papan lantai kayu untuk mencegahnya menekuk. Lepaskan papan setiap beberapa jarak tertentu untuk mengurangi tekuk yang disebabkan oleh pembengkakan permukaan kayu.

Bersihkan dan keringkan kayu sebelum melakukan perbaikan.

13. Kerusakan dan kebocoran atap

Periksalah kerusakan dan kebocoran atap untuk mencegah jika hujan lebat kembali datang serta memastikan banjir tidak akan terulang, terutama jika kebocoran atap menjadi salah satu penyebab banjir.

Periksa pula jika ada lubang di sekitar area atap yang menjadi sumber masuknya air.

Ketika membersihkan, lindungi hidung, mata dan paru-paru dengan kacamata atau masker N-95.

Individu yang memiliki asma, hipersensitivitas atau masalah pernapasan lainnya mungkin akan lebih rentan. Pastikan aman terlebih dahulu sebelum ikut membereskan rumah yang terkena banjir.

Baca juga: Penyakit Berbahaya yang Sering Muncul Pasca-banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com