Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Korban Banjir, Waspadai Gejala 5 Penyakit Berikut

Kompas.com - 02/01/2020, 10:09 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air yang menggenangi pemukiman dan wilayah lainnya selama banjir terjadi bisa menyebabkan timbulnya sejumlah penyakit

Itulah mengapa menjaga higienitas selama banjir tetap diperlukan. Misalnya, mencuci tangan secata rutin dan menjaga kebersihan makanan.

Ada dua tipe penyakit yang mengintai para korban banjir, yaitu disebabkan oleh makanan atau yang ditularkan dari kondisi air yang tidak bersih.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, banjir bisa menyebabkan peningkatan penyakit vektor (vector borne diseases).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan dalam situs resminya bahwa yang termasuk vektor adalah nyamuk, kutu, dan kutu yang menyebarkan patogen.

Baca juga: Cara Membersihkan Rumah Setelah Kebanjiran

Seseorang yang tergigit oleh vektor dan mengalami sakit memiliki penyakit yang ditularkan melalui vektor.

"Banjir bisa secara langsung berdampak pada peningkatan penyakit yang ditularkan melalui vektor melalui ekspansi jumlah dan jangkauan habitat vektor," demikian menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Berikut lima penyakit umum yang mengintai para korban banjir, sebisa mungkin kamu mengenali gejala-gejalanya:

1. Disentri

Disentri adalah infeksi usus yang menyebabkan diare parah disertai darah. Dalam beberapa kasus, lendir ditemukan dalam tinja. Penyakit ini biasanya berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Gejalanya meliputi:

- Kram atau nyeri perut.

- Mual.

- Muntah.

- Demam dengan suhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih, dan

- Dehidrasi yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani.

2. Kolera

Kolera adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi.

Risiko terbesar penyakit ini adalah ketika pasien mengalami dehidrasi. Adapun gejala kolera meliputi:

- Demam ringan.

- Sakit badan.

- Nyeri dan kram perut.

- Kelesuan dan kelelahan.

- Rasa haus berlebihan.

- Sakit kepala, dan

- Hilangnya elastisitas kulit.

Baca juga: Cara Menyelamatkan Stok Makanan Saat Rumah Kebanjiran

3. Demam berdarah

Demam disertai ruam dan nyeri otot adalah gejala umum demam berdarah. Jika dirinci, gejala yang dialami penderita demam berdarah meliputi:

- Demam dengan serangan tiba-tiba, suhu tubuh seringkali meningkat hingga 40 hingga 40,5 derajat Celcius.

- Ruam-ruam yang muncul tiga sampai empat hari setelah timbulnya gejala, mulai dari bagian batang tubuh, menyebar ke wajah, lengan dan kaki. Nyeri otot (mialgia) Nyeri sendi (arthralgia), dan

- Sakit kepala.

4. Mata merah

Salah satu infeksi yang paling umum terjadi adalah konjungtivitis yang juga dikenal sebagai mata merah.

Konjungtivitis adalah infeksi pada konjungtiva atau lapisan di luar kornea yang mengelilingi area putih mata yang disebut sklera. Gejala penyakit ini antara lain:

- Kemerahan di bagian putih mata atau kelopak mata bagian dalam.

- Peningkatan jumlah air mata.

- Kotoran tebal berwarna kuning yang menutupi kulit mata, terutama setelah tidur.

- Keluarnya kotoran berwarna hijau atau putih dari mata.

- Mata yang gatal.

- Rasa terbakar pada mata.

- Pengelihatan kabur, dan

- Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya.

Baca juga: Rumah Kebanjiran, Yuni Shara Tampil Modis dengan Sepatu Bot Burberry

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com