Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 05/01/2020, 20:28 WIB
|
Editor Wisnubrata

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada sebuah penelitian observasional yang melibatkan hampir 20.000 orang, ditemukan bahwa mereka yang minum kopi setidaknya empat cangkir setiap hari memiliki risiko kematian dini 64 % lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak pernah atau jarang mengonsumsi kopi.

Pengurangan risiko ini lebih signifikan setelah orang mencapai usia 45 tahun, yang menunjukkan bahwa lebih bermanfaat mengonsumsi kopi seiring bertambahnya usia.

Temuan ini mendukung hasil penelitian besar lainnya, yang menemukan bahwa peminum kopi tampaknya hidup lebih lama, terlepas dari apakah mereka mengonsumsi kopi biasa atau kopi tanpa kafein.

Minum kopi secara rutin juga telah terbukti mengurangi risiko banyak penyakit, termasuk diabetes tipe 2, penyakit hati, kanker kolorektal, alzheimer, serta kanker kulit.

"Kopi sarat akan antioksidan," kata Joe DeRupo, juru bicara National Coffee Association. "Banyak antioksidan alami yang ditemukan dalam biji kopi, sementara yang lain diciptakan selama proses pemanggangan. Senyawa inilah yang terhubung dengan efek positif dalam mengurangi risiko beberapa penyakit."

Baca juga: Minum Kopi 25 Gelas Sehari, Masih Oke untuk Kesehatan, Benarkah?

"Beberapa senyawa yang biasa ditemukan dalam kopi telah dikaitkan dengan sensitivitas insulin yang lebih baik, fungsi hati dan berkurangnya peradangan kronis," kata V. Wendy Setiawan, profesor kedokteran pencegahan di Sekolah Kedokteran Keck di USC, dan penulis utama salah satu studi terbaru tentang kaitan antara konsumsi kopi dan umur panjang.

Walau konsumsi kopi tampak menyehatkan bagi banyak orang, beberapa orang harus lebih berhati-hati meminumnya. Wanita yang sedang hamil, misalnya, wajib membatasi asupan kopi berkafein.

"Bukti saat ini menunjukkan, mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang hingga 200 mg per hari, tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran atau kelahiran prematur," kata Dr. Joseph Wax, ketua American College of Obstetricians and Gynecologists' Committee pada Praktik Kebidanan.

"Namun, ada data yang bertentangan mengenai hasil kehamilan ini ketika wanita mengkonsumsi lebih dari 200 mg kafein per hari. Selain itu, tidak ada bukti yang cukup untuk menarik kesimpulan tentang efek kafein pada pertumbuhan janin."

Bila kamu memiliki masalah jantung, maka kamu harus membatasi konsumsi kopi dan kafein.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke