Untuk itulah, para peneliti lewat jurnal berjudul Brain, Behavior and Immunology menjelaskan ide-ide untuk sebuah intervensi yang mungkin membantu mengatasi masalah kesepian.
Hubungan kesepian dan peradangan
Jurnal tersebut berawal dari deskripsi yang menunjukkan tak cuma kaitan kesepian dengan risiko penyakit dan kematian, tetapi juga bagaimana kesepian ditandai dengan peningkatan peradangan.
Baca juga: Mengapa Generasi Milenial Sering Merasa Kesepian?
Peradangan yang dimaksud sama dengan peradangan yang terkait dengan penyakit-penyakit degeneratif, seperti diabetes, alzheimer, penyakit arteri koroner, bahkan depresi.
Mengurangi risiko peradangan lewat intervensi gaya hidup, seperti mengubah pola makan, pola tidur dan olahraga, tidak hanya membantu mencegahnya, tapi juga bisa menjadi bagian dari perawatan.
Praktik mindfulness
Sejumlah riset yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan, meditasi bisa berdampak pada penurunan risiko peradangan.
Maka para peneliti mencoba menujukkan program berbasis konsep mindfulness yang diharapkan tak hanya agar bisa menurunkan peradangan, tetapi juga mengurangi rasa kesepian.
Riset ini melibatkan 40 kelompok orang dewasa dengan rentang usia 55-85 tahun. Setengah dari kelompok mengikuti program tersebut selama delapan minggu.
Semua partisipan melakukan tes darah di awal dan di akhir studi. Cara ini bisa membantu para peneliti melihat tanda-tanda peradangan yang terjadi di dalam darah.
Baca juga: Tak Perlu Takut Merasa Kesepian
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.