Namun, Pasternak tetap memperingatkan bahwa saran tersebut bervariasi berdasarkan gaya hidup, sehingga bagi sebagian orang terget bisa lebih rendah dan tetap ideal.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Harvard memelajari hampir 17.000 perempuan berusia 66-78 tahun, yang berjalan 7.500 langkah atau lebih sehari, dan memiliki tingkat kematian yang rendah.
Bahkan wanita yang berjalan 4.400 langkah sehari memiliki tingkat kematian yang lebih rendah daripada mereka yang hanya berjalan sekitar 2.000 langkah.
Memang, ada sedikit manfaat tambahan untuk para wanita yang berjalan lebih dari 7.500 langkah.
I-Min Lee, profesor kedokteran di Harvard Medical School yang juga peneliti utama dalam penelitian ini, mengatakan, rekomendasi 10.000 langkah sehari dikembangkan pada era 1960-an oleh pembuat pedometer edisi awal.
Baca juga: Rutin Jalan Kaki tapi Berat Badan Enggak Turun, Apa Sebabnya?
"Itu dimulai sebagai alat pemasaran untuk perusahaan Jepang," kata Lee, merujuk pada pedometer Jepang yang dirilis pada tahun 1965 yang disebut "10,000 steps meter".
Selain fakta itu, dia mengatakan, belum ada studi ilmiah yang mendukung angka 10.000 langkah tersebut.
Saat ditanya mengapa kemudian angka itu menjadi standar, dia menjelaskan dengan kalimat sederhana, "ini angka yang mudah diingat".
Lee menyarankan berjalan untuk berjalan setidaknya 2.000 langkah lebih banyak dari kebiasaan berjalan yang sudah dilakukan.
Tentu, berjalan 10.000 langkah sehari bakal memenuhi pedoman kesehatan, dan itu bukan saran yang buruk untuk orang yang lebih muda, atau mereka yang bugar.
Baca juga: 10 Manfaat Jalan Kaki 30 Menit Setiap Hari
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.