KOMPAS.com - Tabir surya adalah produk perawatan kulit yang wajib kita masukkan ke dalam rutinitas skincare. Terlebih kita hidup di negara yang intensitas mataharinya sangat tinggi.
Meski begitu, ada saja mitos keliru yang berkembang sehingga banyak orang enggan memakai tabir surya seoerti yang dianjurkan. Apa saja mitos tersebut?
1. Kulit gelap tak butuh tabir surya
Dokter dermatologi asal Boston Ranella Hirsch MD menjelaskan bahwa anggapan tersebut sangat salah.
Banyak orang dengan lebih banyak pigmen kulit memiliki risiko kanker kulit lebih rendah, namun bukan berarti mereka imun.
Salah satu jurnal dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan bahwa 30 persen kelompok etnis dengan kulit gelap dilaporkan mengalami setidaknya satu kasus kulit terbakar matahari di tahun lalu.
Assistant clinical professor dermatologi di UAC Schools of Medicine, Jessica Wu, MD mengatakan, kanker kulit seringkali didiagnosa belakangan pada kelompok ras berkulit gelap .
Mitos tersebut sepertinya membuat orang-orang berkulit gelap merasa dirinya minim risiko.
Baca juga: Nicole Kidman Rutin Pakai Tabir Surya SPF 100++, Efektifkah?
Penyanyi Bob Marley, misalnya, meninggal karena melanoma di ujung-ujung jari kakinya dan sempat salah diagnosa sebagai cedera karena sepak bola.
Lebih jauh, warna kulit tidak sesederhana yang kita duga karena manusia ternyata lebih beragam. Jadi, jika kamu memiliki kompleksitas kulit gelap, kamu bisa saja memiliki gen yang lebih rentan terhadap kanker kulit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.