KOMPAS.com - Setelah menggunakan toilet, langkah yang wajib kita lakukan adalah mencuci tangan hingga bersih kemudian mengeringkan tangan. Umumnya, di dalam toilet terdapat pengering tangan (hand dryer) dan tisu toilet.
Namun, kebanyakan orang biasanya akan memilih menggunakan pengering tangan. Pasalnya, alat tersebut dianggap lebih praktis dan membuat tangan lebih cepat kering. Namun, faktanya lebih cepat kering tidak selalu lebih bersih.
Di lingkungan yang rentan terhadap infeksi, seperti di rumah sakit, mencuci tangan dan mengeringkan tangan merupakan hal yang wajib dilakukan. Mengeringkan tangan merupakan salah satu langkah paling penting dalam proses mencuci tangan.
Sayang, beberapa orang mungkin memilih untuk tidak mengeringkan tangannya setelah mencuci dengan sabun. Padahal, kulit yang basah ternyata bisa menyebarkan bakteri.
Oleh sebab itu, penting untuk mengeringkan tangan setelah mencuci tangan. Lantas, manakah yang paling baik, pengering tangan atau tisu toilet?
Mesin pengering tangan seringkali dipilih banyak orang karena lebih praktis dan lebih cepat kering dibandingkan harus menggunakan berlembar-lembar tisu toilet.
Namun, alih-alih membersihkan tangan, penggunaan mesin pengering tangan nyatanya justru dapat meningkatkan penyebaran bakteri daripada penggunaan tisu toilet.
Baca juga: Awas, Pengering Tangan di Toilet Umum Sebarkan Lebih Banyak Virus
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mark Wilcox dan para ahli dari University of Leeds ini menunjukkan mesin pengering tangan lebih tinggi menyebarkan bakteri dari tangan ke udara daripada tisu toilet. Mesin pengering tangan menyimpan bakteri 27 kali lebih banyak dibandingkan tisu toilet.
Para peneliti juga menemukan bahwa bakteri masih dapat terdeteksi pada udara di sekitar mesin pengering tangan hingga 15 menit setelah digunakan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.