KOMPAS.com - Pria muda yang kehilangan waktu tidur satu malam akan mengalami peningkatan kadar protein tau dalam darah, dibandingkan saat mereka tidur malam tanpa gangguan.
Protein tau adalah kandungan yang membuat mikrotubula menjadi stabil. Protein tau terdapat sangat banyak pada neuron di dalam sistem saraf pusat, dan jarang terdapat di lokasi lain.
Nah, kadar protein tau yang lebih tinggi di dalam darah itulah yang bisa memicu risiko penyakit alzheimer.
Alzheimer adalah penyakit degeneratif progresif pada otak yang umumnya menyerang orang tua, dan dikaitkan dengan perkembangan plak-plak beta amiloid pada otak.
Penyakit ini dicirikan dengan kondisi kebingungan, disorientasi, kegagalan memori, gangguan bicara, dan demensia alias pikun.
Baca juga: Kurang Tidur Picu Nafsu Makan Berlebih, Benarkah?
"Studi eksplorasi kami menunjukkan, bahkan pada orang muda yang sehat, melewatkan waktu tidur satu malam meningkatkan level tau dalam darah."
"Seiring waktu, kurang tidur tersebut dapat mendatangkan efek yang merugikan," kata penulis dalam penelitian di Uppsala University, Swedia, seorang neurologis Dr. Jonathan Cedernaes.
Berdasarkan keterangan yang dirilis Asosiasi Alzheimer, tau adalah protein yang membantu menstabilkan susunan internal sel-sel saraf otak.
Bentuk tau yang abnormal akan menumpuk kala alzheimer menjangkit, dan menyebabkan bagian di dalam sel berantakan.
Saat protein tau abnormal menggumpal, mereka akan membentuk tanda kunci penyakit alzheimer, dan lewy body dementia --jenis demensia yang semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.