Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu Elon Musk Mengasuh 3 Anaknya hingga Sukses

Kompas.com - 10/01/2020, 07:26 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Aktivitas tersebut membuat mereka mampu menghasilkan sekitar 1 dollar AS setiap bulannya, atau sekitar Rp 14.000.

Lalu ketika berusia 12 tahun mereka mulai bekerja di klinik sebagai resepsionis di sana. Mereka bergantian mengurusi pasien yang masuk, membuatkan teh, mengurus rontgen, dan menemani para pasien sampai ayah mereka siap memeriksa.

"Orangtua memperlakukan kami seperti orang dewasa yang bisa dipercaya, dan pengaruh mereka terbukti dalam bagaimana aku membesarkan anak-anakku," ujarnya.

Sejak usia muda, ketiga anak Maye membantunya bekerja di bisnis gizi. Lalu ketika mereka tinggal di Bloemfontein, Afrika Selatan, Maye mengarahkan Tosca untuk bekerja di sekolah modeling yang dibuatnya.

"Bayangkan seorang anak delapan tahun mengajar para murid bagaimana cara jalan, koreografi di atas panggung mode dan menjalankan kelas etika."

"Aku bahkan menjadikannya penata busana untuk semua peragaan busananya," ungkap Maye.

2. Biarkan anak memilih hal yang disukainya

Maye mengurus anak-anaknya sebagaimana ia dididik oleh orangtuanya, yaitu menjadi anak yang mandiri, baik, jujur, penuh perhatian, dan sopan.

Ia mengajarkan ketiga anaknya pentingnya bekerja keras dan melakukan hal-hal baik. Meski begitu, ia tak pernah memperlakukan anak-anaknya seperti bayi atau bahkan memarahi mereka.

"Aku tidak pernah mengarahkan mereka apa yang harus dipelajari, aku tidak mengecek pekerjaan rumah mereka sebab itu semua adalah tanggung jawab mereka," ujarnya.

Seiring bertumbuhnya usia, mereka mengambil tanggung jawab yang lebih besar lewat keputusan yang diambil. Mereka mendaftar ke universitas yang mereka pilih dan menyelesaikan dengan beasiswa.

Menurut Maye, anak-anak sebetulnya tak perlu dilindungi dari realitas tanggung jawab. Mereka belajar dari orangtuanya tentang bagaimana bekerja keras demi menghidupi mereka.

Ketiga anak Maye bahkan tinggal di tempat yang menyedihkan, seperti tempat tidur di lantai dan tinggal bersama enam teman sekamar atau di sebuah rumah sewaan yang bobrok.

Namun, mereka tak mempermasalahkan kondisi tersebut.

"Jika anak-anakmu tidak terbiasa dengan kemewahan, mereka akan bertahan. Kamu (orangtua) tak perlu memanjakan anak-anaknya."

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com