Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Finlandia dan Denmark Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia?

Kompas.com - 10/01/2020, 17:58 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNBC

 

Liburan berbayar adalah jaminan

Di Denmark, karyawan penuh waktu mendapat jaminan lima minggu waktu liburan berbayar, terlepas dari posisi atau bidang pekerjaan mereka.

Rata-rata pekerja Amerika dengan lima tahun pengalaman kerja diberikan 15 hari libur berbayar, menurut Bureau of Labor Statistics.

Namun, Amerika Serikat tidak memberikan kebijakan liburan berbayar federal.

Menurut sebuah studi di tahun 2019, 23 % orang Amerika tidak menerima liburan berbayar, dan 22 % tidak mendapatkan liburan berbayar.

Selain itu, hanya 41 % pekerja di Amerika yang merasa tempat mereka bekerja mendorong karyawan untuk mengambil cuti, menurut Psychological Association.

Survei telah menunjukkan, lebih dari 55 % orang Amerika tidak menggunakan semua waktu berbayar mereka.

Baca juga: Tua Itu Pasti, Bahagia Kudu Upaya dari Muda

Itu tidak terjadi di Denmark, menurut Mellish. "Orang-orang mengambil setiap jam dari waktu luang mereka."

"Jika kamu mencoba menghubungi seseorang di Denmark dan Swedia pada akhir Juli atau Agustus, mereka kemungkinan besar sedang pergi menikmati waktu liburan mereka," kata Sachs.

Di Finlandia, banyak orang menghabiskan musim panas mereka di pondok yang disebut "mokki", di mana mereka bersantai dengan teman dan keluarga.

Berlawanan dengan keyakinan umum, memberi waktu luang bagi diri kita dapat meningkatkan produktivitas kita daripada menguranginya, ucap Santos.

Baca juga: 8 Kebiasaan Pagi Hari Orang-Orang Paling Sehat dan Bahagia

Undur Diri atau Cuti Saat Stres

Christina Konig Koehrsen, mahasiswa seni dari luar Kopenhagen mengatakan bahwa ia meninggalkan pekerjaannya di bidang iklan selama delapan bulan karena stres, dan itu tak membuatnya bahagia.

"Pekerjaan itu tidak membiarkan saya memiliki keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan yang sangat kami hargai di sini," ujar dia.

"Dan juga kami memiliki sistem yang memungkinkan saya keluar dari pekerjaan dan ada waktu berpikir untuk mencari tahu apa langkah selanjutnya dalam hidup saya."

Selama waktu itu, Konig Koehrsen mendapat 2.000 dollar AS sebulan dari pemerintah Denmark.

Baca juga: Studi Ungkap Orang yang Tinggal di Sekitar Pantai Lebih Bahagia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com