Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Finlandia dan Denmark Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia?

Kompas.com - 10/01/2020, 17:58 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Ditambahkan Mellish, orang-orang biasanya melakukan stress leave atau cuti stres ketika segala sesuatunya begitu buruk di tempat kerja, sehingga memengaruhi kesehatan mental mereka.

Stres bisa menjadi pembunuh karier, dia membandingkannya dengan kecacatan tingkat rendah.

Jaringan keamanan antara pekerjaan di sana adalah bagian dari model pasar tenaga kerja Denmark yang fleksibel, memungkinkan bisnis menjadi fleksibel dan orang-orang mendapat keamanan dari pemerintah.

Di bawah model tersebut, sangat mudah bagi perusahaan untuk memecat dan mempekerjakan orang.

Di sisi lain, karyawan dapat membayar biaya (rata-rata 62,54 dollar AS per bulan) ke dana asuransi pengangguran jika mereka kehilangan pekerjaan dan memenuhi persyaratan tertentu (seperti penghasilan minimum dan peryaratan), menurut Ministry of Foreign Affairs.

Baca juga: Persiapan untuk Pensiun Dini dengan Bahagia

Pemerintah juga menyediakan pendidikan dan konseling untuk membuat orang kembali bekerja.

Konig Koehrsen, misalnya, sekarang melanjutkan sekolah untuk menjadi pelukis dan menerima tunjangan pendidikan 1.000 dollar AS per bulannya dari pemerintah.

Dikatakan Sachs, kebebasan adalah nilai lain yang penting dalam masyarakat, dan menentukan kesejahteraan seseorang.

"Bisakah kamu membentuk hidup seperti yang kamu inginkan, jika kamu terjebak oleh kemiskinan atau hutang? Jawabannya adalah tidak."

"Jika kamu memiliki kesempatan untuk mengejar kehidupan yang kamu inginkan, jawabannya iya. Itu membuat orang jauh lebih bahagia."

Di mana pun kita tinggal, penelitian menunjukkan bahwa menemukan pekerjaan yang benar-benar memetakan nilai-nilai kita, bisa membuat kita lebih bahagia, kata Santos.

"Menemukan kekuatan khas, itu satu hal besar yang dapat kamu lakukan," ujar dia.

Baca juga: Ingin Hidup Lebih Bahagia, Coba 5 Cara Sederhana Ini!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com