Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2020, 16:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sederet penelitian dari waktu ke waktu terus mengingatkan tentang pentingnya pola hidup sehat untuk memperpanjang harapan hidup seseorang.

Pola hidup sehat misalnya adalah, makan dengan benar, olahraga rutin, tidak merokok, menjaga berat badan ideal, serta mengontrol konsumsi alkohol, atau sederet kebiasaan baik lainnya.

Sekelompok peneliti internasional yang dipimpin ilmuwan dari Harvard T.H. Chan School of Public Health di tahun 2018 menemukan, adopsi lima kebiasaan sehat bisa memperpanjang usia.

Dengan kebiasaan baik, angka harapan hidup pun bisa meningkat hingga 14 tahun  untuk perempuan, dan 12 tahun untuk laki-laki. 

Baca juga: Resep Panjang Umur dari Orang Tertua di Dunia

Lima kebiasaan sehat

- Makan banyak sayur-sayuran dan makanan rendah lemak.

- Olahraga moderat hingga berat selama beberapa jam per minggu.

- Menjaga berat badan sehat.

- Tidak merokok, dan

- Mengonsumsi tidak lebih dari satu minuman beralkohol per hari untuk perempuan, dan dua minuman untuk laki-laki.

Berdasarkan temuan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, rata-rata warga laki-laki Amerika Serikat bisa hidup hingga usia 76 tahun, sementara perempuan hingga 81 tahun.

Para peneliti mendalami data tersebut lebih lanjut, dan ingin mengetahui berapa banyak orang-orang yang bisa bertambah harapan hidup, namun dalam kondisi yang sehat.

Sehat dalam artian bebas dari tiga penyakit kronis, yakni penyakit janyung, diabetes tipe 2, dan kanker.

Baca juga: Ternyata Faktor Sosial Juga Bisa Sebabkan Diabetes

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan melalui BMJ pada 8 Januari tersebut, para peneliti menjelaakan, pola hidup sehat bisa berkontribusi terhadap penambahan hidup yang bebas dari penyakit.

Hasilnya menyebutkan, perempuan bisa menambah usia harapan hidup bebas penyakit hingga 10 tahun, setelah melewati usia 50 tahun.

Lalu pada pria bisa hingga delapan tahun, dibandingkan mereka yang tidak memiliki kebiasaan tersebut.

Menurut Kepala Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health sekaligus penulis senios studi tersebut, Dr. Frank Hu, penting untuk melihat apakah usia panjang tersebut bebas penyakit.

Sebab, kata dia, fakta itu memiliki implikasi terhadap kualitas hidup dan mengurangi biaya kesehatan secara keseluruhan.

"Memperpanjang usia hidup saja tidaklah cukup."

"Kami ingin memperpanjang rentang kesehatan sehingga harapan hidup lebih lama juga disertai hidup yang bebas dari penyakit kronis dan keterbatasan karena penyakit-penyakit tersebut," ungkap dia.

Baca juga: Ini Sebabnya Orang-Orang Optimis Lebih Panjang Umur

Demi mengungkapkan pola itu, para peneliti menganalisa data yang dikumpulkan dari lebih dari 111.000 perempuan dan laki-laki AS usia 30-75 tahun.

Mereka adalah orang-orang yang terdaftar dalam Nurses Health Study atau Health Professionals Follow-Up Study yang dimulai pada 1980 dan 1986.

Mereka kemudian mengisi kuisioner tentang pola hidup dan kesehatan mereka setiap dua tahun hingga 2014.

Setiap peserta diberi skor "gaya hidup" dalam rentang 0-5, dengan skor yang lebih tinggi mewakili kepatuhan yang lebih baik terhadap pedoman kesehatan.

Para peneliti kemudian mencoba menghubungkan skor-skor ini dengan berapa lama partisipan hidup tanpa penyakit jantung, kanker, atau diabetes.

Perempuan yang melaporkan melakukan 4-5 kebiasaan sehat hidup rata-rata 34 tahun lebih tanpa penyakit, setelah melewati usia 50.

Sementara perempuan yang tidak menjalani kebiasaan sehat apapun hanya hidup rata-rata dengan 24-24 tahun setelahnya.

Adapun laki-laki yang memenuhi 4-5 kebiasaan pola hidup sehat mampu hidup rata-rata 31 tahun lebih bebas dari penyakit setelah usia 50 tahun.

Baca juga: Diungkap, Rahasia Panjang Umur Nenek yang Kini Berusia 107 Tahun

Sementara mereka yang tidak memenuhinya, hanya hidup rata-rata 23 tahun lagi setelah usia 50 tahun.

Hu mengatakan, tidak ada satu pun dari lima faktor tersebut yang lebih penting daripada yang lainnya.

Kelimanya memiliki manfaat dalam menyelamatkan orang dari penyakit, dan dalam memperpanjang hidup

Lebih lanjut, bukti menunjukkan, kontribusi masing-masing faktor bersifat aditif.

Maksudnya, jumlah tahun kehidupan bebas penyakit yang diperoleh akan meningkat dengan setiap kebiasaan hidup tambahan yang diikuti orang.

"Kamu tidak boleh berkecil hati jika menemukan satu atau dua faktor yang sulit untuk diikuti," kata Hu.

Lantas, karena semua peserta dalam penelitian ini berusia di atas 30, temuan ini juga menunjukkan, tidak ada kata terlambat untuk berubah.

"Selalu lebih baik mengadopsi kebiasaan gaya hidup sehat sedini mungkin, tetapi mengadopsinya di hari-hari menuju usia tua juga masih akan memiliki manfaat kesehatan yang substansial di kemudian hari," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com