KOMPAS.com - Analogi termudah untuk menggambarkan penjualan sepatu sneakers layaknya tiket konser. Berbagai brand kerap menjual lebih tinggi dari harga retail, dan sebagian orang menggunakan bot otomatis untuk melakukan pembelian.
Industri tiket konser dan footwear sama-sama terganggu akan masalah ini.
Retailer, brand, serta desainer membicarakan masalah bot, termasuk KAWS yang baru-baru ini mengatakan dia membatalkan dan memblokir pesanan yang memakai bot.
Brand sepatu sneakers untuk skateboard, Berrics memperdaya pengguna bot untuk menghabiskan 11.000 dollar AS pada satu sepatu.
Sedangkan Kith, brand asal Amerika, memakai taktik serupa guna mengelabui seorang pengguna bot agar membeli 21 pasang sepatu, atau senilai 1.700 dollar AS, setara dengan Air Jordan 1 Wheat.
Hal ini diperparah dengan layanan bot yang berlimpah, serta tutorial di Youtube terkait cara menggunakannya.
Lalu, siapa sebenarnya brand yang berada dalam garis depan melawan sneaker bots?
Sekilas tentang sneaker bots
Sneaker bots adalah aplikasi, atau skrip otomatis yang berfungsi mempercepat proses checkout saat membeli produk secara online.
Setiap perangkat komputer dapat menjalankan bot, dan server biasanya dipakai untuk kecepatan.
Sneaker bots memudahkan seseorang membeli barang limited edition. Pada sejumlah kasus, produk ini menuju ke aftermarket dan dijual dengan harga sangat tinggi --melampaui harga asli yang diberikan pihak produsen-- demi mendapat keuntungan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.