Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Kerja Berlebihan Bisa Sebabkan Penyakit Kronis

Kompas.com - 13/01/2020, 15:33 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesibukan harian bisa membuat banyak orang menghabiskan waktunya untuk kepentingan pekerjaan. Tak sedikit yang pada akhirnya mengalami overwork atau kerja berlebihan.

Jika kamu termasuk pekerja yang sering bekerja melebihi jam kerja normal, maka ini saatnya kamu lebih memerhatikan kondisi kesehatanmu.

Tapi, seperti apa jam kerja yang normal?

Spesialis penyakit dalam dari RS St. Carolus Jakarta, dr. Laurentius Aswin Pramono, Sp.PD, M.Epid menyebutkan, misalnya delapan jam kerja dalam sehari.

Perhatikan waktu lembur agar tak membuat tubuh terlalu lelah.

Baca juga: 5 Tips Mengurangi Stres Kerja di Tahun 2020

"Lembur boleh saja tapi tidak, misalnya, setiap hari dalam sebulan. Jangan dibiasakan. Kalau pekerjaan bisa dikerjakan di rumah dengan santai, seperti itu saja."

Demikian diungkapkan oleh Aswin pada peluncuran PRUTotal Critical Protection dan PRUTotal Critical Protection Syariah di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020).

Aswin menambahkan, kerja berlebihan bisa menyebabkan gangguan fisik maupun psikis. Untuk gangguan fisik, misalnya, kurang istirahat bisa membuat daya tahan tubuh menurun.

Pada kondisi tersebut tubuh menjadi lebih rentan terserang penyakit, baik penyakit menular seperti flu, tuberculosis, batuk atau pneumonia maupun tidak menular seperti penyakit lambung, diabetes melitus, hipertensi, stroke, autoimun, bahkan jantung.

Aswin mengingatkan agar tak menyepelekan penyakit apapun. Sebab, semua penyakit berpotensi berkembang menjadi penyakit kritis.

"Penyakit lambung misalnya, sederhana, tapi dia bisa menyebabkan pendarahan lambung. Bisa saja BAB-nya hitam atau muntah darah yang bisa menyebabkan dia jatuh ke penyakit kritis juga."

"Jadi semua penyakit bisa jatuh ke kondisi penyakit kritis," ujarnya.

Baca juga: Bosan Selalu Lembur? Coba 5 Trik untuk Kerja Efektif

Lalu, adakah tanda-tanda yang bisa kita perhatikan untuk menghindari kerja berlebihan?

Aswin menyebutkan, seperti stres, jenuh, depresi, hingga kelelahan kronis.

"Sindrom lelah kronis, chronic fatigue syndrome. Meskipun sudah istirahat tapi tidak pulih-pulih tenaganya. Itu psikologis," ujarnya.

Oleh karena itu, untuk menghindarinya usahakan bekerja sesuai jam kerja dan tidak berlebihan. Kita juga harus bisa memerhatikan sinyal-sinyal yang diberikan tubuh jika memerlukan istirahat.

Jika memungkinkan, lakukan cek kesehatan dasar rutin setidaknya satu tahun sekali. Di antaranya mengecek kondisi kolesterol, gula darah, ginjal, hingga deteksi dini kanker serviks untuk perempuan.

"Itu bisa bertanya pada dokter umum atau dokter penyakit dalam terlebih dahulu," kata Aswin.

Baca juga: Awas, Bekerja di Akhir Pekan Bisa Mengacaukan Kesehatan Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com