Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Cengkeraman Tangan Bantu Kenali Risiko Penyakit Demensia

Kompas.com - 14/01/2020, 20:53 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber The Sun

KOMPAS.com - Penyakit demensia memengaruhi sekitar 50 juta orang di seluruh dunia, dan jumlah itu diperkirakan mengalami peningkatan dua kali lipat setiap 20 tahun.

Walau penyakit demensia belum ada obatnya, menunda penyakit tersebut hingga lima tahun akan mengurangi separuh jumlah kematian.

Sekarang para ahli mengatakan, ada tes sederhana yang dapat dilakukan di rumah untuk mengetahui apakah seseorang berisiko terkena penyakit demensia atau tidak.

Dalam sebuah penelitian di AS baru-baru ini, para peneliti menemukan bahwa kekuatan cengkeraman tangan yang buruk adalah tanda awal gangguan kognitif --penyebab demensia.

Ahli dari North Dakota State University menemukan, setiap pengurangan kekuatan cengkeraman 5 kg dikaitkan dengan peluang 18 % lebih besar untuk perkembangan kognitif yang parah.

Baca juga: Rutin Olahraga Bisa Turunkan Risiko Demensia, Apa Sebabnya?

Sebagai contoh, pria berusia 30 tahun rata-rata memiliki kekuatan genggaman sekitar 40 kg.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Alzheimer Disease tahun lalu menyimpulkan bahwa dokter harus memertimbangkan melihat kekuatan cengkeraman dalam penilaian fungsi kognitif.

Prof. Ryan McGrath yang memimpin penelitian mengatakan hal itu harus dimasukkan dalam penilaian rutin pada pasien yang lebih tua.

"Ini langkah sederhana dan tidak invasif, hanya menggenggam dan meremas," kata McGrath kepada Healthline.

Baca juga: Risiko Demensia Mengintai Penggemar Nonton TV

Menguji di rumah
Seorang dokter biasanya mengukur kekuatan cengkeraman dengan dinamometer genggam, namun beberapa pusat kebugaran juga mempunyai alat tersebut.

Yang harus kita lakukan adalah menggenggam alat dengan seluruh kekuatan. Biasanya tiga kali untuk masing-masing tangan.

Skor rata-rata kemudian dihitung menggunakan pengukuran dari kedua tangan. Setidaknya skor harus berjumlah 105 pada pria dan 57 pada wanita.

Jika tidak memiliki dinamometer, ada trik lain yang bisa kita coba di rumah atau gym. Yaitu satu set timbangan kamar mandi, timer, dan pull-up bar atau sesuatu yang serupa.

Tempatkan skala di bawah bar dan atur timer lima detik. Kemudian, berdirilah di atas timbangan dan periksa penghitungannya akurat sebelum kita meletakkan tangan di atas pull-up bar.

Baca juga: Waspada, Penurunan Kecepatan Berjalan Indikasikan Gejala Demensia

 

Tanpa menekuk siku, pergelangan tangan atau lutut, pegang tangan di sekitar mistar dan angkat beban sebanyak mungkin dari timbangan.

Mintalah seseorang mencatat hasil baru dalam skala, yang akan lebih kecil dari berat badan kita.

Untuk menghitung kekuatan genggaman, kita hanya perlu mengurangi berat badan sambil memegang bar.

Catat hasil ini dan terus lacak kekuatan genggaman menggunakan metode yang sama. Ini akan membantu kita melihat peningkatan setelah melakukan latihan penguatan.

Baca juga: Tak Punya Pasangan Hidup Bisa Tingkatkan Risiko Demensia 42 Persen

Seiring bertambahnya usia, kekuatan cengkeraman kita melemah dan memengaruhi kehidupan sehari-hari.

Hal-hal sederhana seperti membuka toples, membawa barang belanjaan, dan memutar gagang pintu bisa menjadi lebih sulit.

Sama seperti otot lain di tubuh, jika kita tidak melatihnya, maka fungsi otot pada tangan dapat menurun drastis.

Jadi, cara terbaik untuk memertahankan kekuatan cengkeraman yaitu dengan melatih otot-otot di lengan dan tangan kita secara teratur.

Baca juga: Menjaga Ingatan, Mencegah Penyakit Demensia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com