Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2020, 11:09 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Berat badan Suzanne Ryan nyaris mencapai 136 kilogram ketika untuk pertama kalinya perempuan itu memutuskan mengubah gaya hidupnya.

Suzanne adalah seorang ibu yang tinggal di San Francisco, Amerika Serikat, yang memilih ketogenic diet sebagai alat untuk membawanya bertransformasi.

Seperti yang kita tahu, diet keto adalah model diet yang menitikberatkan konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. 

Baca juga: Diet Keto atau Diet Rendah Karbohidrat, Mana Lebih Baik?

Lima tahun kemudian, Suzanne, yang mendokumentasikan perjalanan penurunan berat badan secara online, mampu mereduksi berat badannya hingga sebanyak 55 kilogram.

Capaian itu pun tak hanya mengubah bentuk tubuhnya, melainkan juga hidupnya.

Suzanne adalah penulis buku baru "Beyond Simply Keto."

Di dalam karyanya, dia membagikan --tidak hanya resep keto-friendly, tetapi juga bagaimana dia mampu secara mental mencapai tujuan penurunan berat badan yang sedemikian besar.

Baca juga: Simak, 10 Tips Turunkan Berat Badan 45 Kg dengan Cara Aman

Secara garis besar ada ada tiga tips yang bisa diikuti oleh banyak orang, untuk memulai awal perjalanan dengan diet keto. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Suzanne Ryan (@ketokarma) on May 13, 2019 at 1:31pm PDT

1. Fokus pada pola pikir dan kesehatan mental

"Bahkan rencana yang paling sempurna pun akan gagal jika kita tidak percaya pada kemampuan untuk berhasil," begitu tulis dia. 

Intinya, menjadi lebih sehat adalah pekerjaan individual.

"Sebagai seseorang yang berjuang dengan harga diri dan depresi,suara batin dan pola pikir melalui membaca dan konseling, merupakan salah satu langkah paling penting bagi saya," kata dia. 

Menurut Suzanne, langkah itulah yang memungkinkan dia menurunkan berat badan hingga 55 kilogram.

Baca juga: Aktor Ethan Suplee Bagikan Rahasia Turunkan Berat Badan Hingga 90 Kg

"Selain itu, saya beruntung memiliki sistem pendukung yang membuat saya terangkat dan bertanggung jawab dengan apa yang saya jalani," kata dia.

2. Kemajuan adalah tujuan, bukan kesempurnaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com