View this post on Instagram
Dia adalah robot influencer pertama dan paling dikenal, dengan 1,8 juta followers.
Pada Oktober 2018, robot itu mendapat pekerjaan yang diidamkan di majalah Dazed sebagai editor seni.
Bagi Wilson, kesuksesan Shudu datang secara tiba-tiba.
Menjadi fotografer fashion selama delapan tahun, Wilson memutuskan untuk mengambil desain 3D sebagai hobi dan menciptakan model berdasarkan boneka Barbie favoritnya, "Princess of South Africa".
Ia mengunggah foto Shudu di Facebook pada tahun 2017, dan dengan cepat menjadi viral.
Ribuan orang pun bertanya-tanya siapa wanita misterius ini.
"Sebagai artis 3D, ketika orang tidak dapat membedakan apakah itu foto atau 3D, itu adalah pujian yang sangat besar," kata Wilson.
Baca juga: Kisah Nenek Influencer dan Model, Tetap Modis di Usia 76 Tahun
"Aku mulai melihat potensi itu," sambung dia.
Ia lalu meluncurkan akun Instagram Shudu, namun merahasiakan identitasnya ketika ribuan followers masuk.
Sebuah foto Shudu yang memakai lipstik Fenty cerah diunggah ulang di brand Instagram Rihanna, memicu lebih banyak spekulasi tentang Shudu.
Wilson mengatakan, ia tidak mencoba menipu siapa pun dengan sengaja. Tapi, momen "Black Mirror" dengan perusahaan t-shirt mendorongnya untuk berterus terang.
Berniat menjalin kerja sama dengan Shudu, perusahaan t-shirt tersebut mengirim sampel untuk sang model.
Wilson kemudian menciptakan versi digital dari sampel itu supaya dapat dipakai Shudu.
"Itu mengejutkan saya. Dan saya seperti, 'ok, jika seseorang mengirimkan saya t-shirt mereka sendiri dan tidak bisa mengatakan apakah itu asli, maka saya merasa orang-orang perlu mengetahui kebenarannya.'"
Wilson mengungkap jati dirinya dalam karya Harper's Bazaar di tahun 2018.
View this post on Instagram
Namun pengakuan Wilson disambut dengan kemarahan, terutama oleh para kritikus yang melihatnya sebagai pria kulit putih yang mengambil keuntungan dari image wanita kulit hitam.
Salah satu orang yang mengkritiknya adalah youtuber Natalia Taylor. Ia mengunggah sebuah video dan membagikan kebenaran tentang model ini.
"Individu ini --yang bahkan bukan individu, tapi komputer-- mengambil tempat yang sangat berharga sebagai model dalam industri ini," kata Taylor di video yang telah ditonton hampir 2,5 juta kali itu.
"Tempat itu sekarang diambil oleh wanita kulit hitam palsu yang diciptakan oleh pria kulit putih."
Baca juga: Pakai Eye Shadow Hijau, David Beckham Jadi Beauty Influencer?
Bintang Youtube, Grace Victory, influencer gaya hidup dan aktivis body-positive menyalahkan perusahaan karena terus melanggengkan tren tersebut.
"Brand itu tampaknya tak peduli siapa kamu, selama kamu dapat mendorong produk ke ribuan orang," kata Victory.