Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal Sepele Pemicu Pertengkaran dengan Pasangan yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 16/01/2020, 11:18 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Selain itu, beberapa orang juga khawatir pasangannya mengikuti akun-akun para model di Instagram. Masalah lainnya juga termasuk masih berhubungan dengan mantan kekasih di media sosial.

Baca juga: 5 Hal yang Bisa Dipelajari Suami Istri dari Perceraian Pasangan Lain


4. Uang

Menurut Sussman, ini adalah hal yang normal terjadi pada banyak pasangan, di mana salah seorang adalah "spender" atau cenderung lebih banyak menghabiskan uang dan satu pihak lainnya adalah "saver" alias orang yang menyimpan uang.

Hal yang menjadi masalah adalah setiap pihak seringkali memandang pihak lainnya melakukan kesalahan. Pihak saver mungkin menilai spender tidak memiliki tanggung jawab keuangan, sementara spender mungkin merasa saver terlalu pelit dan murah.

Presiden dan pendiri Cloud Financial Inc, Don Cloud menjelaskan bahwa ia banyak bekerja dengan pasangan spender atau saver.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah cobalah saling berbagi pandangan tentang uang.

Sussman mengatakan, masalah keuangan cenderung akan memanas ketika pasangan tersebut menikah dan tinggal bersama lalu mereka menghadapi keputusan apakah akan menggabungkan keuangan mereka atau tidak. Jika mereka ragu, akan cenderung muncul masalah kepercayaan.

Baca juga: Bukan Selingkuh, Ternyata Bertengkar soal Uang Lebih Merusak Hubungan

Pertengkaran karena keuangan juga mungkin saja muncul belakangan. Kedua belah pihak mungkin sama-sama bekerja, namun ketika memiliki anak salah satunya mungkin terpaksa berhenti bekerja.

"Pasangan yang bekerja mungkin berpikir lebih unggul daripada pasangannya," kata dia.

5. Lebih memprioritaskan pekerjaan daripada hubungan

Salah satu pihak mungkin saja merupakan "workaholic" atau gila kerja sehingga terlihat seperti lebih memprioritaskan pekerjaan ketimbang hubungan.

Master trainer dari The Gottman Institute dan pendiri the Chicago Relationship Center, Michael McNulty, mengatakan bahwa memiliki pasangan yang gila kerja bisa terasa sama menyakitkan seperti memiliki pasangan yang memiliki hubungan di luar pernikahan.

6. Kecanduan

Sussman beberapa kali menerima keluhan tentang pasangan yang memiliki kecanduan minuman keras dan kecanduan sejenis lainnya.

Hal ini diperkuat dengan hasil sejumlah studi. Seperti salah satu studi kecil yang dipublikasikan di jurnal Couple and Family Psychology pada 2013. Jurnal tersebut menemukan bahwa penyalahgunaan zat seringkali menjadi keputusan akhir sebelun pasangan memutuskan untuk bercerai.

Baca juga: 7 Rahasia Menghindari Perceraian dalam Berumah Tangga

7. Pertengkaran setelah punya anak

Sejumlah pasangan yang telah memiliki anak seringkali beradu argumen karena salah satu dari mereka merasa kurang diperhatikan. Pada kondisi tersebut, mereka juga kerap merasa hubungan tersebut hanyalah hubungan transaksional.

Para ilmuwan yang mempelajari transisi ke kehidupan pengasuhan anak mengatakan, ada tiga faktor yang bisa membantu pasangan menjaga keintiman mereka setelah memiliki anak, antara lain:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com