Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujatan di Media Sosial dan Kesedihan Jennie Blackpink

Kompas.com - 17/01/2020, 14:45 WIB
Lusia Kus Anna

Editor


KOMPAS.com – Hujatan secara online di media sosial (cyberbullying) memang sering menimpa para selebritas, termasuk idola pop Korea. Beberapa kasus bunuh diri yang menimpa bintang pop Korea ditengarai dipicu oleh cyberbullying.

Hal itu pula yang membuat para Blink (sebutan untuk penggemar girl band Korea Blackpink) cemas dengan kondisi Jennie, salah satu anggota Blackpink.

Jennie diketahui tampak sedih selama acara jumpa fans yang diadakan oleh Samsung di Jakarta (14/1). Selama acara Jennie tak tampak ceria seperti biasanya.

Banyak dugaan Jennie sedih karena komentar-komentar negatif yang diterima saat live streaming acara itu yang disiarkan di Youtube.

Di media sosial Twitter, tagar #Jennie DeserveBetter pun menjadi trending topic. Para Blink menyuarakan dukungan dan rasa cintanya untuk bintang pujaan mereka itu.

Untuk mengubah atmosfer pada acara itu menjadi lebih baik, member Blackpink yang lain, Rose mengucapkan, “Jennie, I love you” dan di balas oleh Jenni, “I love you too.”

Pemilik akun twitter bernama @LuciferJ17 ikut menyebarkan cinta pada Jennie melalui tweetnya, “Y’all are crossing the line in every way, this mistreatment and hate towards Jennie needs to stop.”

Baca juga: Jennie BLACKPINK Ulang Tahun, Banjir Kue dan Beri Kejutan untuk Fans

Ilustrasi cyberbullying.Shutterstock Ilustrasi cyberbullying.

Terus berulang

Walau sudah menelan banyak korban, kasus cyberbullying memang tak pernah benar-benar berhenti.

Para haters (sebutan untuk pembenci seseorang di dunia maya) biasanya akan mengomentari fisik, penampilan, hingga hubungan percintaan.

Tidak hanya oleh haters, komentar negatif bisa saja didapat oleh para penggemar. Baru-baru ini, Chen, salah satu member EXO memutuskan untuk menikah. Namun, ada para penggemar tidak setuju dan membuat petisi untuk menyuruh Chen keluar dari grup EXO.

"Kami telah melalui banyak kesulitan sejak EXO debut dan kami sampai pada kesimpulan bahwa dia tidak cocok untuk grup lagi. Kami menyatakan boikot terhadap EXO Chen," isi salah satu petisi seperti dikutip Koreaboo.

Perundungan online yang terus diterima jelas berpengaruh dengan kondisi mental seseorang, bahkan menyebabkan kematian.

Sulli mantan anggota grup f(x) menderita depresi berat akibat terlalu banyak menerima komentar negatif dari warganet. Pada akhirnya Sulli pun menyerah dan memilih untuk mengakhiri hidupnya pada Oktober 2019.

Menurut Dooley et al. (2009) dan Van de Bosch & Cleemput (2009), cyberbullying mensyaratkan kekuatan anonim, identitas palsu, kekuatan menyebarkan rumor dan berbohong kepada khalayak luas, serta aksesibilitas terus menerus untuk melecehkan korban di mana saja dan kapan saja.

(Devi Ari Rahmadhani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com