Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyelisik Pro Kontra Dampak Vape untuk Kesehatan...

Kompas.com - 17/01/2020, 14:47 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Perbedaan pendapat praktisi kesehatan mengenai dampak vape bagi kesehatan membuat warga bingung.

Mereka pun berharap ada penelitian menyeluruh -khususnya di Indonesia, mengenai pandangan soal vape agar tidak menimbulkan bias.

“Ada yang bilang dampak vape untuk kesehatan jauh lebih rendah dibanding rokok."

"Ada yang bilang gak jauh beda. Jadi yang benar seperti apa,” kata Hera, salah satu peserta Gerakan Pencegahan Penyalahgunaan Rokok Elektrik (Gepprek) di Bandung, Kamis (16/1/2020).

Selama ini, sambung Hera, penelitian soal vape yang dikeluarkan kebanyakan bersumber dari luar negeri.

Kondisi tersebut memunculkan keraguan di benak banyak orang, termasuk Hera. 

Apalagi, ada pula yang memahami kondisi tubuh orang Indonesia dan lingkungan tempat hidup yang berbeda dari luar negeri, tentu memerlukan pendekatan yang berbeda.

Baca juga: Salah, Vape Bukan Jembatan untuk Berhenti Merokok...

Pendiri dan Ketua Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Prof Ahmad Syawqie Yazid mengatakan, berdasarkan hasil penelitian dia, efek vape ada di bawah rokok.

Kesimpulan itu dia ambil dari penelitian kecil dengan mengambil sampel dari 50 orang.

Sementara itu, mengenai dampak vape bagi perokok pasif, Syawqie mengatakan, berdasarkan penelitian tahun 2012, diungkap bahwa dampak dari uap yang ada di ruangan amat minimal.

Itu artinya, kata Ahmad, uap vape aman dibanding asap tembakau yang dibakar.

Selain itu, dalam rokok, terdapat tar, karsinogen, dan lainnya yang asapnya bisa menempel ke baju dan menimbulkan masalah kesehatan.

Baca juga: Simak, Tanggapan Dokter soal Vape dan Kasus Kerusakan Paru-paru

Vape pun berbahaya

Kesimpulan tersebut dibantah oleh perwakilan Departemen Penyakit Dalam Divisi Respirologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr Iceu Dimas Kultsum, SpPD.

Iceu mengatakan, perbedaan vape dengan rokok konvensional hanyalah kandungan tembakau. Rokok konvensional menggunakan tembakau, sedangkan vape tidak.

“Tapi, vape mengandung zat lain yang sama berbahaya dengan rokok konvensional,” ungkap Iceu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com