Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Bieber, Mengapa Penyakit Lyme Sering Salah Diagnosis?

Kompas.com - 17/01/2020, 19:57 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Healthline

Namun, satu studi menemukan bahwa orang dengan PTLDS memiliki lebih banyak kesulitan dengan tugas yang berkaitan dengan memori dibandingkan dengan orang depresi.

Dan masalah memori ini dapat terjadi bersamaan dengan kesulitan bahasa dan perhatian.

Hubungan inflamasi antara Lyme dan depresi

Jadi, apakah penderita mengalami depresi karena mereka memiliki penyakit Lyme, atau karena ada perubahan pada otak mereka yang disebabkan oleh penyakit tersebut?

"Kami pikir kedua mekanisme itu mungkin," kata Aucott.

Secara khusus, para peneliti melihat peradangan yang disebabkan oleh infeksi Borrelia burgdorferi sebagai penyebab gejala Lyme seperti kelelahan dan kabut otak.

Aucott dan rekan-rekannya baru-baru ini menggunakan pencitraan PET untuk memindai otak 12 orang penderita PTLDS.

Mereka menemukan tingkat protein yang lebih tinggi yang disebut translocator protein (TSPO) di delapan wilayah berbeda dari otak partisipan, dibandingkan dengan otak orang sehat. Protein ini merupakan penanda peradangan otak.

Meskipun perlu dibuktikan lagi dalam studi yang lebih besar, hasilnya cocok dengan penelitian lain soal hubungkan peradangan kronis dengan depresi.

Menurut Allie Cashel, salah satu pendiri Suffering the Silence, sebuah komunitas online untuk orang yang hidup dengan penyakit kronis dan cacat, hubungan antara gejala jangka panjang penyakit Lyme, atau penyakit kronis apa pun, dengan kesehatan mental adalah hal yang masuk akal.

"Ketika seseorang sakit untuk waktu yang lama, kesehatan mental mereka akan terganggu. Jika seseorang sakit mental untuk jangka waktu yang lama, kesehatan fisik mereka kemungkinan akan terpengaruh juga,” ujar Cashel.

Semuanya ada di kepala kita

Banyak orang dengan PTLDS, perlu bertahun-tahun dan berganti beberapa dokter sebelum mereka akhirnya mendapatkan diagnosis penyakit Lyme.

Orang yang digigit kutu bahkan mungkin tidak menyadari dirinya digigit. Atau mereka mungkin tidak menderita ruam Lyme yang khas. Apalagi, gejala sakitnya seringkali tidak langsung terlihat tapi bisa saja muncul setelah bertahun-tahun digigit oleh kutu tersebut.

Ketika mendiagnosis, dokter bisa saja salah mendiagnosis karena gejalanya yang hampir sama dengan depresi atau kecemasan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com