Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2020, 19:37 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Blue Monday dianggap sebagai hari yang paling menyedihkan dalam setahun. Tetapi, sebenarnya sangat sedikit penelitian dan sains untuk menyatakan ini.

Keberadaan hari itu seolah meremehkan depresi, kata para ahli kesehatan mental.

Blue Monday awalnya diciptakan oleh sebuah perusahaan travel yang bertujuan untuk menjual liburan di bulan Januari, dan dengan cepat berubah menjadi peluang pemasaran di seluruh dunia.

Ini menjadi cara mudah untuk menjual produk dan layanan, yang seharusnya bisa membuat orang merasa lebih santai.

Namun para ahli mengatakan, hal itu dapat merusak.

"Ide bahwa ada satu hari tertentu di mana kita kemungkinan besar akan mengalami depresi adalah sangat tidak ilmiah dan tidak boleh disepelekan, karena bisa menjadi kondisi serius, melemahkan, dan berpotensi mengancam jiwa," kata Stephen Buckley, kepala informasi di badan amal kesehatan mental Mind, kepada HuffPost UK.

Baca juga: Cegah Depresi dan Risiko Bunuh Diri dengan Berkumpul Bersama Keluarga

Satu dari enam orang akan mengalami depresi di beberapa titik dalam kehidupan, dan itu dapat mempunyai efek yang menghancurkan.

Gejala umum dapat mencakup ketidakmampuan untuk tidur, kehilangan arah akan masa depan, merasa putus hubungan dari orang lain, dan memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Laura Peters, kepala saran dan informasi di Rethink Mental Illness, setuju dengan Buckley bahwa tidak ada bukti yang menyebut Blue Monday -- yang jatuh pada 20 Januari tahun ini-- adalah hari ketika sebagian besar orang merasa depresi.

"Tak ada ilmu yang melatarbelakangi itu," katanya. "Tidak ada namanya hari paling menyedihkan dalam setahun."

Dr. Cliff Arnell, pria yang menciptakan istilah "Blue Monday" lalu meminta maaf dan mengatakan ia tak pernah bermaksud agar orang merasa kesal padanya.

Bahkan, ia menyebut bahwa dirinya hanya melakukan hal itu guna mendorong orang-orang agar melihat sisi positif sebagai kesempatan untuk awal dan perubahan baru.

Baca juga: 6 Gaya Hidup yang Memicu Depresi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com