Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Leptospirosis, Penyakit "Langganan" Pasca-Bencana Banjir

Kompas.com - 20/01/2020, 08:25 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.comLeptospirosis menjadi penyakit yang selalu muncul dan merebak setelah terjadinya bencana banjir

“Saya ngobrol dengan sesama dokter penyakit dalam di beberapa rumah sakit, ada (ditemukan) kasus serupa (pasca bajir).”

Begitu kata dokter spesialis penyakit RS Premier Jatinegara, Jakarta, dr Laura Anasthasya SpPD kepada Kompas.com, di Bandung, Sabtu (18/1/2019) lalu.

Laura menyebut, kasus leptospirosis memang menunjukkan kecenderungan meningkat usai banjir, dibandingkan saat keadaan normal.

Sebelum banjir, Laura mengaku, RS di mana dia bekerja jarang menemukan kasus leptospirosis.

"Kalau pun ada, itu karena pasien tergigit tikus," kata dia.

Baca juga: Leptospirosis Mengancam saat Banjir, Begini Cara Mencegahnya

Namun, setelah Jakarta banjir lalu, bermunculan pasien dengan gejala leptospirosis, akibat mengalami kontak dengan banjir.

Kondisi pasien saat masuk rumah sakit pun berbeda-beda. Ada pasien yang berhasil bertahan dan selamat, namun ada pula yang meninggal.

“Tapi ini kasus di rumah sakit kami, tidak bisa mewakili kondisi (Jakarta) keseluruhan,” cetus dia.

Baca juga: Musim Hujan Datang, Waspadai Leptospirosis

Leptospirosis

Infografik Leptospirosis Infografik Leptospirosis
Laura menjelaskan, leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira.

Penyakit ini meningkat saat banjir, karena masyarakat berkontak dengan air kotor yang terkontaminasi urine tikus.

Urine tikus menebar penyakit ini, karena menyandung bakteri leptospira.

Gejala leptospirosis, sambung Laura, sulit dibedakan dengan sakit flu biasa.

Hal inilah yang kerap membuat pasien terlambat berobat.

“Gejalanya demam, ngilu-ngilu. Enggak lama kemudian, mata kemerahan, warna air kencing seperti teh, badannya kuning,” ungkap Laura.

Infeksi kuman tersebut rata-rata menyerang ginjal, pendarahan paru-paru, dan paling parah bisa menyebabkan gagal multi organ.

“(Kuman) cukup mematikan. Jika tidak diobati bisa gagal ginjal akut dan gagal napas akut."

Baca juga: Waspada Penyakit Leptospirosis Saat Memasuki Musim Hujan

"Orang sehat bisa kena, dalam beberapa hari masuk ICU pasang ventilator, hingga cuci darah permanen,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com