Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Konsep “Ghost Kitchen”, Adit Kantongi Rp 200 Juta Per Bulan

Kompas.com - 20/01/2020, 12:56 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Untuk memulai bisnis makanan, dulu seseorang harus memiliki uang puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Uang itu dipakai untuk modal mencari tempat strategis, membeli peralatan, mencari tenaga kerja, dan lainnya.

Namun, perkembangan teknologi membawa perubahan drastis. Modal tersebut bisa dipangkas habis. Salah satunya melalui konsep "ghost kitchen".

Dengan konsep ini, seseorang bisa berbisnis makanan dari rumah dengan peralatan seadanya, kemudian memasarkannya secara online baik, melalui GoFood, GrabFood, maupun aplikasi lainnya.

Seperti yang dilakukan Adithya Citra, pebisnis ayam geprek dengan merek Dapur GG.

Ia memulai bisnisnya dengan modal Rp 1 juta di gang Jalan Sekepondok, Padasuka, Bandung.

Baca juga: Kisah Pasutri Asal Bandung, Bikin Sepatu hingga Raih Omzet Miliaran

“Dari bisnis ini, omzet saya sekarang Rp 200 juta per bulan. Kalau lagi ramai tembus Rp 240 juta sebulan,” ujar Adithya kepada Kompas.com di Bandung, pekan lalu.

Sekilas gang tempat Adit berjualan terlihat sepi. Meski ukuran gangnya kecil, tetapi ojek online (ojol) sibuk berlalu-lalang di sana.

Bahkan mendekati jam makan siang, gang tersebut dipenuhi ojol, sedangkan rumah di dalam gang itu terlihat sangat sibuk.

Adit, begitu biasanya Adithya dipanggil, mengakui, bisnis ayam gepreknya tumbuh dengan cepat. Ia mampu meraih omzet Rp 200 juta per bulan memasuki tahun keempat.

“Namun, semua ini didapatkan melalui perjuangan yang luar biasa,” ungkapnya.

Jatuh bangun

Adit memulai usahanya pada 2012 dengan modal pinjaman bank Rp 6 juta untuk membuka rental Play Station.

Hari demi hari, keuntungan yang dirasakan Adit kian besar. Ia pun tergiur untuk mengembangkan usahanya dengan meminjam uang lebih besar ke bank.

Adit kemudian membuka cabang rental Play Station. Gaya hidupnya pun mulai berubah. Dari mulai makanan mewah, gadget mewah, hingga kerap menggesek kartu kredit.

Tak berapa lama, usaha yang dibangunnya mandek. Ditambah pencurian di rentalnya membuat usahanya rugi.

Baca juga: Bisnis Kopi Masih Menjanjikan di 2020

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com