Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Ketika Kita Dibutakan oleh Cinta?

Kompas.com - 20/01/2020, 23:37 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Sumber Boldsky

KOMPAS.com - Bagi kamu para penggemar serial FRIENDS, tentu tahu bagaimana Chandler Bing tak pernah terganggu oleh gaya tertawa Janice.

Momen manis dalam adegan tersebut seakan menunjukkan, bagaimana manusia dapat mengabaikan aspek negatif pada diri pasangannya.

Mungkin kedengarannya memang klise, tapi ada kalanya dalam hidup, kita berhadapan dengan pepatah, bahwa cinta itu buta.

Ketika sedang merasa jatuh cinta, kita tidak mengeluhkan hal buruk yang dilakukan si dia. Seakan kita bisa memahami dan memaklumi semua keburukannya.

Baca juga: Pahami Ini Sebelum Jatuh Cinta dengan Suami Orang

Akibatnya, seseorang sering gagal untuk mengenali atau memahami kelemahan pasangannya atau bahkan gagal untuk melihat bahwa si dia sebenarnya adalah pasangan yang buruk.

Ini karena, ketika jatuh cinta kita cenderung tidak bisa menilai pasangan secara adil.

Kita mungkin pernah merasa kesal dan frustrasi melihat teman kita berada dalam hubungan yang sebenarnya berbahaya.

Saat jatuh cinta, kita cenderung menutup mata terhadap saran dari orang lain, karena di saat itu kita sedang sangat memercayai pasangan kita, bahkan sulit untuk melihat sifat-sifat negatif yang ada pada pasangan.

Sebuah studi menunjukkan, manusia buruk dalam mengukur karakter orang yang lebih dekat dengan mereka.

Baca juga: 12 Hal yang Terjadi Ketika Benar-benar Jatuh Cinta

 

Dalam kasus seperti ini, bukan tak mungkin kita dimanipulasi oleh pasangan. Tetapi, satu hal yang baik adalah dengan mengamati contoh-contoh ini kita dapat menganalisis orang seperti apa yang sebenarnya kita inginkan.

Ketika jatuh cinta, kita tidak mudah terganggu oleh alternatif yang memikat. Ini berlaku untuk pria dan wanita.

Kita seakan memiliki komitmen penuh terhadap pasangan. Ketika seseorang berada dalam hubungan yang berkomitmen, maka ia tidak merasa perlu untuk tertarik pada orang lain.

Namun selain itu, cinta buta juga membuat orang menjadi hakim yang buruk bagi pasangannya.

Garth Fletcher, profesor Psikologi di Victoria University of Wellington, Selandia Baru, mengatakan, "Dari sudut pandang evolusi, penilaian kualitas pasangan kita harus memiliki semacam akurasi."

Baca juga: Mengapa Banyak Orang Jatuh Cinta dengan Sahabat Sendiri?

Dia menjelaskan pernyataan tersebut dengan memberi contoh merak jantan dan merak betina.

Merak betina akan memilih burung merak jantan sebagai pasangannya, hanya jika burung merak jantan memiliki ekor yang mewah.

Untuk persepsi hewan ini, kualitas ini sangat penting, karena jika tidak dipilih dengan bijak, hubungan merak betina dengan merak jantantidak akan membuahkan hasil.

"Seharusnya manusia sangat pilih-pilih tentang pasangannya, karena kita berpasangan seumur hidup," kata Fletcher.

"Jadi, jika kita tidak akurat dalam menilai kualitas pasangan kita, kualitas seperti daya tarik atau kebaikan tidak akan lagi berperan penting," imbuhnya.

Karena itu, untuk memiliki hubungan yang kuat dan murni, seseorang harus berusaha melihat semua kualitas baik dan buruk dari orang yang mereka inginkan sebagai pasangan.

Ini dapat membantu mereka untuk tidak hanya memutuskan apa yang mereka inginkan, tetapi juga bagaimana mengambil tindakan lebih jauh.

Baca juga: Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Jatuh Cinta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Boldsky
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com