Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengkaji Aman Tidaknya Sakarin, Si Pemanis Buatan dalam Makanan

Kompas.com - 21/01/2020, 12:04 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Gula dapat memicu kerusakan gigi, seperti gigi berlubang. Tak seperti gula, sakarin tidak difermentasikan menjadi asam oleh bakteri di dalam mulut. Oleh sebab itulah sakarin sering digunakan dalam obat-obatan untuk menggantikan gula.

Walau begitu, kita biasanya mengonsumsi sakarin dari makanan olahan yang tak sehat. Dan makanan olahan terkadang juga mengandung pemanis buatan lain yang bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan.

2. Berpotensi menurunkan berat badan

Mengganti gula dengan pemanis rendah kalori memiliki potensi untuk membantu menguruskan bobot dan menurunkan risiko kegemukan.

Sebab, seperti yang mungkin kamu tahu, konsumsi kalori yang kurang dari kebutuhan harian merupakan salah satu cara untuk diet menurunkan berat badan.

Baca juga: Seberapa Sehat Pemanis Alami Rendah Kalori?

Bagaimana hubungan sakarin dengan gula darah?

Belum jelas efek sakarin terhadap gula darah. Walau begitu, sakarin memang sering direkomendasikan untuk menggantikan gula, bagi orang yang menderita diabetes tipe 2.

Hal tersebut dikarenakan sakarin tidak dicerna oleh tubuh sehingga diyakini tidak berefek pada gula darah seperti gula olahan.

Masih sedikit studi yang mengkaji hubungan sakarin dengan gula darah. Walau begitu, berbagai penelitian pada pemanis buatan lain menemukan, pemanis buatan tidak memengaruhi gula darah.

Karena belum menemukan titik temu, kita tentu menantikan riset yang lebih mendalam mengenai efek sakarin terhadap gula darah.

Untuk menjawab kegelisahan terkait aman tidaknya sakarin sebagai pemanis, maka badan institusi di atas telah mengungkapkan bahwa sakarin cenderung aman untuk dikonsumsi.

Walau begitu, karena lebih umum dikonsumsi dari makanan olahan, kita tentu sebaiknya tak berlebihan mengonsumsi makanan olahan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com